Ketua Umum Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Bali, Tjokorda Gede Artha Ardhana Sukowati, mengatakan hotel-hotel di kawasan Nusa Dua memang selama ini terkenal paling mahal ketimbang wilayah lain di Pulau Dewata.
Menurutnya, untuk tarif kamar reguler hotel di kawasan Nusa Dua, rata-rata tarif menginap yang ditawarkan hotel-hotel berbintang di kawasan itu yakni dari paling murah US$ 500 atau Rp 6,65 juta (kurs Rp 13.300) per malam, sampai paling mahal US$ 1.500 atau Rp 19,95 juta per malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak tahu pasti ratenya untuk Hotel Regis. Tapi memang itu hotel paling mahal di Nusa Dua. Sepengetahuanku, ada memang hotel yang menerapkan tarif khusus untuk per malamnya Rp 30 juta. Tapi kalau dihitung tarif reguler, itu kisaran antara US$ 500 sampai US$ 1.500," terang Tjokodra kepada detikFinance, Jumat (3/3/2017).
Beberapa hotel mewah lain, menurut dia, juga sudah hampir semuanya penuh. Bahkan, menurut sepengetahuannya, selain Hotel Regis, ada 3 hotel lain yang sudah diblok atau tidak dibuka untuk umum lantaran sudah jauh-jauh hari dipesan khusus untuk delegasi Arab Saudi.
"Total ada 4 hotel, termasuk Regis. tapi saya tidak hafal nama-nama hotelnya," pungkas Tjokodra.
Hotel St Regis yang jadi tempat menginap sang raja, sudah dipesan jauh-jauh hari. Sehingga seluruh kamar di hotel bintang 5 tersebut sudah tidak boleh lagi dipesan oleh pihak lain, alias bersifat privat.
"Hotel itu (St Regis) nanti sudah steril, semuanya sudah diblok untuk pihak lain. Karena semua sudah dipesan jauh hari, satu hotel seluruhnya sudah di-booking. Tak lagi untuk umum nanti," ucao Tjokorda.
Menurut dia, hotel St Regis Nusa Dua hanya memiliki 124 kamar. Namun, semua kamar di hotel yang dikelola Starwood Hotels & Resorts Worldwide memiliki fasilitas yang terbilang sangat mewah.
"Saya kira kalau diblok ya untuk keamanan juga. Jumlah kamarnya memang ada 124, tapi bisa saja tak semuanya dipakai. Rombongannya kan banyak," jelas Tjokorda. (idr/wdl)