Sekjen Asosiasi Bawang Merah Indonesia, Ikhwan Aris, mengatakan Brebes mengalami kebanjiran pada malam setelah Pilkada serentak (16/2) lalu. Banjir juga disebabkan jebolnya tanggul di Kabupaten Brebes.
Banjir ini melanda sekitar 500 hektar ladang bawang merah. Ikhwan menuturkan, sekitar 200 hektar ladang bawang merah gagal panen, atau setara dengan 2.000 ton produksi bawang merah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengestimasi potensi kerugian petani bisa mencapai Rp 600 miliar, jika harga bawang merah di tingkat petani Rp 30.000/kg. "Estimasinya sekitar Rp 30.000 atau setara Rp 600 miliar," ujarnya.
Sebanyak 25-30% suplai bawang merah nasional berasal dari Brebes. Sedangkan kebutuhan bawang merah selama satu bulan diperkirakan 80.000 ton.
Sementara itu, ia mengatakan, luas tambah tanam bawang merah sekitar 2.000 hektar. Akan tetapi, yang bisa dipanen sekitar 1.000 hektar per Februari-Maret sehingga dia mengimbau ada kecenderungan harga bawang merah akan meningkat.
Selain itu di daerah Jawa Barat seperti Losari juga mengalami banjir sehingga ini terkait stok bawang merah. Di sisi lain menurutnya faktor distribusi tidak mengalami masalah.
"Di Jawa Barat, di Losari juga banjir kemarin imbas hujan berhari-hari, itu hampir rata. Kalau distribusi sih nggak masalah, tinggal petani panen apa nggaknya kan tol Cipalinya tidak banjir," ujarnya.
Ia mengatakan saat ini harga bawang di tingkat petani ke pengepul Rp 28.000/kg. Sedangkan di pasar sekitar Rp 45.000/kg. Sementars berdasarkan website infopangan.jakarta.co.id harga bawang merah naik Rp 717/kg menjadi Rp 43.263/kg. (wdl/wdl)











































