Jakarta - Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi sudah menandatangani 11 Memorandum of Understanding (MoU) alias nota kesepahaman berbagai bidang di Istana Bogor, Jawa Barat, kemarin.
Dalam MoU tersebut, ada berbagai rencana investasi Arab Saudi di Indonesia. Peluang bisnis yang dilirik Arab Saudi tak hanya di Jawa saja, daerah-daerah lain juga akan kebagian.
Misalnya di Provinsi Sumatera Barat, investor Arab Saudi tertarik untuk mengembangkan kawasan pariwisata di sana.
 Pantai Mandeh |
"Di sektor pariwisata, Arab Saudi akan membuat proposal khusus di Sumbar. Jadi investasinya tidak hanya di Jawa, semua akan kebagian," kata Agustinus Eko Raharjo, dari Divisi Komunikasi Kantor Staf Presiden (KSP) saat ditemui di Gado-gado Boplo, Jakarta, Sabtu (4/3/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengungkapkan, yang dilirik Arab Saudi di Sumatera Barat adalah Pantai Mandeh. Pantai yang dijuluki 'Raja Ampat' dari Sumatera Barat ini dinilai sebagai destinasi wisata yang sangat potensial.
"Untuk pariwisata, Sumatera Barat dilirik, Pantai Mandeh itu. Selanjutnya mereka melihat ada sesuatu yang lain yang bisa dikembangkan di Indonesia selain Bali," ucapnya.
 Foto: Johanes Randy |
Kedatangan Raja Salman ini harus dijadikan momentum untuk menarik investasi sebanyak-banyaknya dari Arab Saudi. Apalagi negeri petro dollar itu sedang mencari tujuan investasi baru karena situasi di Amerika Serikat dan negara-negara Eropa kurang kondusif.
"Mereka sedang mencari kiblat baru, tidak lagi ke Amerika Serikat (AS) atau negara-negara Barat. Tapi sudah mulai menengok ke Timur," tutupnya.
(mca/hns)