9 Pengepul Besar Diduga Mainkan Harga Cabai Rawit Merah

9 Pengepul Besar Diduga Mainkan Harga Cabai Rawit Merah

Hendra Kusuma - detikFinance
Sabtu, 04 Mar 2017 15:14 WIB
Foto: Ari Saputra
Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Bareskrim Polri mengungkap praktik permainan harga yang membuat cabai rawit merah mahal. Menurut Direktur Jenderal Hortikultura, Spudnik Sujono, ada 9 pengepul besar yang terlibat dalam permainan harga ini.

Terungkapnya 9 pengepul besar itu setelah ditelusuri pihak Bareskrim Polri. Para pengepul ini tersebar di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Menurut Spudnik, para pengepul besar itu telah memiliki kontrak dengan perusahaan-perusahaan pengolah makanan senilai Rp 181.000/Kg

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sudah koordinasi dengan tim, dan tim sudah melakukan pemantauan di lapangan, yang menarik itu ada 9 pengepul besar itu di Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat dan itu yang kontrak dengan industri," kata Spudnik saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Sabtu (4/3/2017).

Menurut Spudnik, karena sudah punya kontrak dengan perusahaan pengolah makanan, 9 pengepul besar itu mengurangi pasokan cabai rawit merah ke pasar induk, termasuk yang berada di wilayah Jabodetabek.

"Yang biasanya isi ke sana, sekarang dapat order dari industri dengan harga Rp 181.000 jadi harganya lebih tinggi," terang Spudnik

Alhasil, pasokan cabai rawit merah ke pasar induk anjlok dari biasanya. Contohnya di Pasar Kramat Jati.

Yanto, bandar cabai di Pasar Induk Kramat Jati mengatakan, pasokan cabai rawit merah turun drastis.

"Standarnya itu 40 ton per hari, sekarang rata-rata 12 ton per hari," ungkap Yanto.

Spudnik menambahkan, kasus cabai rawit merah ini diserahkan sepenuhnya ke Bareskirm untuk ditelusuri.

"Jadi itu memang hasil penyelidikan Polri, itu data kepolisian. Bareskrim mantau di mana tidak sehatnya nih, pelanggarannya di mana," tambahnya. (hns/hns)

Hide Ads