Sapi ini lahir pada tanggal 30 Januari 2017, dan dinamai Gatot Kaca oleh Direktur Pembibitan dan Produksi Ternak Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Surachman Suwardi. Sapi ini diharapkan mampu menghasilkan keturunan dengan mutu genetik yang unggul dan memberikan andil besar bagi pemenuhan kebutuhan daging nasional.
"Yang telah kami lakukan, kami telah melakukam 10 kali percobaan dengan teknologi transfer embrio untuk Belgian Blue. Inilah hasil pertama. Berat badan nya 62,5 kg saat lahir. Sama dengan anak Simmental keturunan usia dua bulan," ungkap Kepala BET Cipelang, Oloan Parlindungan saat ditemui di BET Cipelang, Bogor, Minggu (5/3/2017).
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemilihan sapi Belgian Blue merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mencapai swasembada daging, yakni dengan mencari bibit sapi unggul, yang tingkat pertumbuhannya per hari itu bisa mencapai berat yang maksimal.
"Pak Presiden kan sudah menyarankan, kecukupan daging sapi, bukan meningkatkan populasi sapi. Karena belum tentu populasi banyak, dagingnya juga banyak," ungkap Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Investasi, Syukur Iwantoro dalam kesempatan yang sama.
![]() |
BET Cipelang Bogor akhirnya berhasil memproduksi satu ekor sapi hasil dari teknologi transfer embrio yang dibawa langsung dari Belgia dan diindukkan pada sapi jenis Simmental di Indonesia. Ini merupakan sapi hasil transfer embrio pertama yang ada di Asia Tenggara. (mkj/mkj)