"Sejauh ini petani di sini (Tawangsari) hanya terkendala air. Katanya kalau Juni-Juli riskan karena airnya payau," ujar Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Spudnik Sujono, saat ditemui di lokasi peninjauan, Rabu (8/3/2017).
Spudnik mengatakan, hasil panen pada April-Mei nanti akan menjadi pondasi awal kebutuhan masyarakat terutama menjelang Ramadan dan Idul Fitri 2017.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Persiapan panen cabai di Cirebon Foto: Tri Ispranoto/detikcom |
"Makanya kita turun untuk lihat persiapan. Karena stok Ramadan dan Lebaran itu tergantung sekarang," katanya.
Sementara untuk cabai rawit stok baru bisa dipastikan pada hasil panen Maret ini. Jika pada panen bulan ini berjalan lancar maka stok cabai rawit pada Ramadan hingga Idul Fitri dipastikan akan aman.
"Ketersediaan cabai rawit kita kalau panen mencapai 78-80 ribu ton, sementara kebutuhan hanya 68-70 ribu ton. Itu sudah termasuk alokasi untuk industri sebanyak 28 ribu ton per tahun," beber Spudnik.
Persiapan panen bawang merah di Cirebon Foto: Tri Ispranoto/detikcom |
Selain melakukan pengecekan terhadap dua komoditas tersebut, Kementan pun akan secara bertahap meninjau pada para petani padi, jagung, hingga kedelai. Meski stok aman namun pihaknya belum bisa menjamin jika harga kebutuhan pokok tersebut akan stabil karena sudah menjadi kesepakatan antara petani dan pedagang.
"Kita hanya usahakan stok Ramadan dan lebaran aman. Kalau harga itu di pasaran. Tapi kita berharap menjual dan membeli dengan harga sewajarnya," ucapnya.
Dalam kesempatan itu pun, pihaknya juga memberikan bantuan kepada beberapa kelompok petani berupa bibit tanaman seperti cabai rawit, cabai hijau, dan cabai keriting. Diharapkan bibit tersebut bisa membantu perekonomian petani dengan memanfaatkan lahan usai panen.
(hns/hns)












































Persiapan panen cabai di Cirebon Foto: Tri Ispranoto/detikcom
Persiapan panen bawang merah di Cirebon Foto: Tri Ispranoto/detikcom