Liburan Raja Salman Diperpanjang, Hotel di Bali Raup Untung Berlipat

Liburan Raja Salman Diperpanjang, Hotel di Bali Raup Untung Berlipat

Muhammad Idris - detikFinance
Rabu, 08 Mar 2017 15:43 WIB
Liburan Raja Salman Diperpanjang, Hotel di Bali Raup Untung Berlipat
Foto: Ilustrasi: Mindra Purnomo
Jakarta - Raja Salman dari Arab Saudi menambah waktu liburan di Bali dari semula berakhir pada 9 jadi 12 Maret 2017. Raja berusia 81 tahun ini datang membawa serta 1.500 rombongan yang terdiri dari pengeran, pengusaha, pejabat, sampai wartawan.

Ketua Umum Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Bali, Tjokorda Gede Artha Ardhana Sukowati, mengungkapkan keputusan memperpanjang liburan Raja Salman, membuat omset pengusaha hotel yang ada di Pulau Dewata naik cukup signifikan.

"Karena diperpanjang kan otomatis tingkat hunian juga semakin lama. Kalau hitungan kami dengan jumlah rombongan 1.500 orang, sementara jumlah kamar di Nusa Dua itu ada sekitar 10.000 kamar, ya naik omsetnya 10%," kata Tjokorda kepada detikFinance, Rabu (8/3/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lamanya masa tinggal rombongan Kerajaan Arab Saudi, ungkap Tjokorda, tentu berimbas juga pada kenaikan hunian kamar yang berada di sekitar Kawasan Nusa Dua.

"Biasanya yang meningkat itu ada di sekitar Nusa Dua, karena banyak wisawatan yang sebelumnya menginap di Nusa Dua, akhirnya banyak yang cari hotel di sekitarnya. Kalau tinggalnya semakin lama kan berarti semakin ramai," ujarnya.


Sementara secara jangka panjang, keputusan Raja Salman untuk tinggal lebih lama di Bali akan mendongkrak wisawatan asal Timur Tengah ke Bali. Hal ini karena semakin banyak masyarakat Arab mengenal Bali.

"Secara psikologis juga besar, karena kalau kita promosi wisata Bali di Timur Tengah akan semakin gampang. Selama ini kan kalau kita promosi di sana, paling sulit kita selalu terkendala kultur yang dianggap tidak sesuai. Ini memberikan persepsi baru Bali di masyarakat Timur Tengah," imbuhnya.

Dia mengungkapkan, selama ini turis asal Timur Tengah terbilang masih sangat minim. Namun demikian, ada peningkatan siginifikan dari sisi persentase dari tahun 2015 sebanyak 36.000 kunjungan, menjadi 84.000 kunjungan wisatawan Timur Tengah. (idr/mkj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads