Pembangunan Tanggul Raksasa Jakarta Bagian Dalam Sudah Berjalan

Pembangunan Tanggul Raksasa Jakarta Bagian Dalam Sudah Berjalan

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Kamis, 09 Mar 2017 13:34 WIB
Foto: Dok. NCICD
Jakarta - Pemerintah segera membangun mega proyek pembangunan tanggul laut raksasa yang berada di bagian utara Jakarta. Bahkan pembangunan proyek yang dikenal dengan nama Giant Sea Wall ini rencananya bakal dimulai tahun ini.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian PUPR, Danis H. Sumadilaga mengatakan pihaknya saat ini belum menerima kajian lanjutan terhadap proyek tersebut. Ia mengatakan, pemerintah saat ini masih melakukan tahap awal, yakni membangun tanggul pengamanan pantai. Karena pembangunan tanggul raksasa sendiri merupakan tahap akhir, setelah tahap awal yang kini tengah dikerjakan, dievaluasi kembali.

"Itu buat kita adalah medium dan jangka panjang. Sesuai saran Bappenas. Ini yang dilihat apa. Kita lihat secara terukur. Upaya-upaya yang sekarang ini kan sedang kita pelajari, evaluasi. Bahwa kalau memang itu satu-satunya alternatif mengenai giant sea wall itu enggak ada pilihan lain, yaitu (dilakukan)," katanya saat ditemui di Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (9/3/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi harus kita evaluasi. Mana yang emergency, medium, dan jangka panjang. Jadi keputusannya belum. Kita yang pasti-pasti dulu. Karena kita sudah identifikasi, berkembang titik-titik kritis itu. Yang untuk tanggul banjir itu," tambahnya.

Seperti diketahui, secara umum proyek tanggul raksasa ini terbagi ke dalam tiga tahapan. Tahapan pertama berupa peninggian serta penguatan tanggul laut atau pengaman pantai utara Jakarta. Tahap kedua berupa pembangunan konstruksi tanggul terluar serta reklamasi pulau berbentuk garuda, dan tahap ketiga, yakni pembangunan tanggul laut raksasa atau yang dikenal sebagai Giant Sea Wall.

Saat ini yang tengah dikerjakan adalah tahap pertama, yakni pembuatan tanggul di bagian paling awal dari sisi pantai Jakarta, untuk menangani banjr rob secara jangka pendek.

"Yang emergency sekarang itu tanggul. Tapi bukan tanggul yang luar dulu, tapi yang first defence atau bagian awal, yang sudah dikerjakan. Kita kan ada yang jangka menengah dan panjang. Kita sudah identifikasi beberapa titik-titik kritis. Sekarang kan kita sudah mulai di Muara Baru, Kali Baru. Pemda DKI juga mulai di muara-muara sungainya," ungkapnya.

Selain itu, pemerintah juga tengah fokus pada penyediaan air minum dengan membangun pipa utama untuk mengalirkan air baku dari Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Jatiluhur.

"Masalah kita kan penurunan muka air tanah tersebut, di antaranya indikasi yang terbesar adanya penyedotan besar-besaran. Kita mau mempercepat proses pengambilan air baku untuk ke Jakarta yang dari Jatiluhur," tutur dia.

Dan hal terakhir yang jadi fokus sebelum menuju pembangunan Tanggul Raksasa tadi adalah pengembangan sanitasi regional di zona yang telah ditentukan agar air tanah tidak terkontaminasi sanitasinya karena penyedotan air tanah yang dilakukan selama ini sudah terlalu banyak.

Danis mengatakan, Kementerian PUPR sendiri memiliki sekretariat yang nantinya akan mengkaji bersama-sama dengan Kementerian/Lembaga terkait untuk mengevaluasi apakah Giant Sea Wall benar-benar harus dilakukan.

"PUPR ada sekretariatnya. Nanti mengkaji yang jangka pendek, bagaimana rekomendasinya. Kemudian jangka menengah dan jangka panjang. Di dalam situ juga, bagaimana reklamasi itu, lepas dan diturunkan fungsinya juga apa. Jadi ada masalah teknis atau sosial yang kita kaji semuanya," pungkasnya. (mkj/mkj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads