Saat bertemu dengan Mentan Malaysia dalam sebuah pertemuan internasional tahun lalu, Amran melakukan diplomasi dan pendekatan berdasarkan ikatan darah. Dia tahu menteri tersebut mempunyai darah asal Indonesia.
Ibunya berasal dari keluarga keturunan Jawa. Sedangkan orang tuanya mempunyai darah keturunan Bugis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: RI-Malaysia Bangun Lahan Jagung di Perbatasan Entikong-Sarawak
Amran kemudian meminta agar Malaysia bersedia membeli jagung asal Indonesia. Harganya pun jauh lebih murah di bandingkan jagung asal negara lain seperti Amerika.
"Anda bisa beli jagung dari Indonesia. Kita tanam jagung-jagung di daerah perbatasan di lahan Indonesia. Setelah panen tinggal ekspor. Tidak jauh dan tinggal di lempar saja. Itu juga kita lakukan di Papua sehingga bisa kita ekspor ke Papua Nugini," ungkap Amran.
Dalam dialog tersebut Amran juga berpesan kepada petani agar tidak hanya meminta fasilitas saja kepada pemerintah namun tidak ada upaya kerja keras. Bila seperti itu dilakukan terus menerus, Indonesia tidak bakal maju.
"Sekarang ini yang penting bekerja-bekerja dan bekerja. Jangan hanya meminta saja," katanya.
Selain berdialog, Amran juga menyaksikan langsun panen padi di atas lahan padi yang di Desa Tanjungsari. Dia juga melihat pemanenan padi menggunakan mesin traktor. Untuk mengetahui bila bulir-bulir padi yang dipotong menggunakan mesin tidak jatuh di sawah, dia meminta petugas untuk membuka mesin yang ada gabah yang habis dipotong.
Baca juga: Setelah 72 Tahun, RI Ekspor Beras ke Papua Nugini
Hasilnya tidak ada gabah yang jatuh terbuang dan jerami bisa langsung terolah oleh mesin.
"Itu batangnya yang ada di bawah di bawa ke sini, saya mau lihat sampahnya bagaimana, ternyata berish," katanya.
Dalam acara panen raya di Kebumen itu dihadiri BUpti Kebumen Yahya Fuad, Anggota DPR RI Komisi IV Darori, Ketua Satgas Sergap (Serap Gabah Petani), Brigjen TNI Sudarto. (bgk/hns)











































