Cerita Mentan Soal Diplomasi Ikatan Darah dengan Menteri Malaysia

Cerita Mentan Soal Diplomasi Ikatan Darah dengan Menteri Malaysia

Bagus Kurniawan - detikFinance
Kamis, 09 Mar 2017 17:29 WIB
Cerita Mentan Soal Diplomasi Ikatan Darah dengan Menteri Malaysia
Foto: Bagus Kurniawan/detikcom
Jakarta - Ada banyak hal yang dilakukan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, saat melakukan pendekatan dengan negara lain terutama berkaitan dengan produk atau hasil pertanian. Salah satunya dengan Mentan negara tetangga, Malaysia.

Saat bertemu dengan Mentan Malaysia dalam sebuah pertemuan internasional tahun lalu, Amran melakukan diplomasi dan pendekatan berdasarkan ikatan darah. Dia tahu menteri tersebut mempunyai darah asal Indonesia.

Ibunya berasal dari keluarga keturunan Jawa. Sedangkan orang tuanya mempunyai darah keturunan Bugis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebelum bertemu saya cari info soal latar belakang tokoh tersebut. Kemudian saat bertemu soal ada satu garis keturunan darah Bugis yang sama dengan saya itu saya ungkapkan. Dia senang dan setelah itu kita bicara soal pertanian," kata Amran saat berdialog dengan petani dalam acara Panen Raya di Desa Tanjungsari Kecamatan Kutowinangun, Kebumen, Kamis (9/3/2017).

Baca juga: RI-Malaysia Bangun Lahan Jagung di Perbatasan Entikong-Sarawak

Amran kemudian meminta agar Malaysia bersedia membeli jagung asal Indonesia. Harganya pun jauh lebih murah di bandingkan jagung asal negara lain seperti Amerika.

"Anda bisa beli jagung dari Indonesia. Kita tanam jagung-jagung di daerah perbatasan di lahan Indonesia. Setelah panen tinggal ekspor. Tidak jauh dan tinggal di lempar saja. Itu juga kita lakukan di Papua sehingga bisa kita ekspor ke Papua Nugini," ungkap Amran.

Dalam dialog tersebut Amran juga berpesan kepada petani agar tidak hanya meminta fasilitas saja kepada pemerintah namun tidak ada upaya kerja keras. Bila seperti itu dilakukan terus menerus, Indonesia tidak bakal maju.

"Sekarang ini yang penting bekerja-bekerja dan bekerja. Jangan hanya meminta saja," katanya.

Selain berdialog, Amran juga menyaksikan langsun panen padi di atas lahan padi yang di Desa Tanjungsari. Dia juga melihat pemanenan padi menggunakan mesin traktor. Untuk mengetahui bila bulir-bulir padi yang dipotong menggunakan mesin tidak jatuh di sawah, dia meminta petugas untuk membuka mesin yang ada gabah yang habis dipotong.

Baca juga: Setelah 72 Tahun, RI Ekspor Beras ke Papua Nugini

Hasilnya tidak ada gabah yang jatuh terbuang dan jerami bisa langsung terolah oleh mesin.

"Itu batangnya yang ada di bawah di bawa ke sini, saya mau lihat sampahnya bagaimana, ternyata berish," katanya.

Dalam acara panen raya di Kebumen itu dihadiri BUpti Kebumen Yahya Fuad, Anggota DPR RI Komisi IV Darori, Ketua Satgas Sergap (Serap Gabah Petani), Brigjen TNI Sudarto. (bgk/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads