Menurut Susi, selesainya galeri yang nantinya dibuka untuk umum ini menunjukkan pemerintah bisa menyimpan dan merawat harta karun kapal tersebut. Susi pun meminta para kolektor bisa menyerahkan atau menitipkan artefak simpanan pribadinya ke KKP.
"Artefak atau BMKT ini adalah bagian dari historis kita yang saya pikir harus dinikmati oleh anak bangsa. Jangan cuma jadi koleksi di rumah orang-orang besar," kata Susi, Senin (13/3/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kolektor yang mencintai seni, tak seharusnya membeli secara ilegal. Saya harap kata-kata saya gugah mereka bahwa BMKT itu adalah bagian dari sejarah bangsa ini. Ada galeri ini membuktikan bahwa kita bisa bangun tempat yang layak, sehingga para kolektor bisa memberikan atau meminjamkannya, agar bisa dilihat mahasiswa, siswa-siswi, dan masyarakat umum," ucap Susi.
Menurutnya, harta karun tersebut sebagian besar ditemukan di perairan Riau, Laut Jawa, Selat Karimata, dan Bangka Belitung. Laut tersebut merupakan jalur perdagangan laut yang ramai.
"Kita akan semakin hargai bangsa ini, bahwa Bangsa Indonesia dari zaman dulu ada bagian dari perdagangan antar negara," ungkap Susi. (idr/hns)











































