BKPM Ingin Ada Pesawat Bertarif Murah dari Korsel ke RI

BKPM Ingin Ada Pesawat Bertarif Murah dari Korsel ke RI

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Selasa, 14 Mar 2017 13:40 WIB
Foto: Eduardo Simorangkir
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan adanya investasi baru di bidang pariwisata dan industri kreatif dengan investor asal Korea Selatan. Selama ini Korsel dikenal sebagai negara yang berinvestasi banyak di Indonesia di bidang manufaktur.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Lembong mengatakan pihaknya tengah membidik adanya kerja sama penerbangan murah dari Korea ke Indonesia. Hal ini dilatarbelakangi oleh mahalnya penerbangan rute dari Korea ke Indonesia, yang menyebabkan masih rendahnya kunjungan wisman Korea ke tanah air.

"Penerbangan dari Korea ke Indonesia katanya wisman Korea ke Indonesia cuma 400 ribu wisman per tahun. Sementara wisman Korea ke Filipina dan Thailand lebih dari 1 juta per tahun. Katanya, salah satu alasannya enggak ada budget airline, enggak ada penerbangan murah," ujarnya saat ditemui di acara Indonesia-Korea Business Summit yang digelar hari ini di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (14/3/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Makanya dalam rombongan bisnis ada Korean Air, kami mau genjot konektivitas udara. Kita mau lihat apakah kita bisa coba dorong supaya ada low bugdet airline yang terbang dari Korea ke Indonesia. Jadi kendalanya memang konektivitas udara, terutama tiket murah, penerbangan murah. Itu jadi fokus kita minggu ini," jelas Lembong.

Ia juga tak menutup kemungkinan adanya kerja sama konkrit dalam waktu dekat di bidang industri kreatif. Salah satunya adalah pengembangan industri hiburan.

"Korea kan giat di perbioskopan, produksi film, drama korea, sinetron korea, musik juga. Pak Triawan Munaf (Kepala Bekraf) lagi mempelajari supaya genjot talent agensi, pengembangan bakat di musik, film, grafik animasi, video games. Hemat pak Presiden karena kaya budaya, tradisi, kerajinan dan kesenian itu justru suatu kelebihan. Tentunya ini akan mejadi suatu aset," pungkasnya. (mkj/mkj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads