"Itu adalah program yang akan kita wujudkan di 2017, ini adalah komitmen," kata Agus di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (14/3/2017).
Saat ini, kata Agus, 70% transaksi di setiap pintu tol masih melakukan transaksi tunai. Padahal, komitmen mengimplementasikan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) atau less cash society, yang dicanangkan oleh Bank Indonesia (BI) sejak 2014 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami melihat komitmen dari semua pihak dari BPJT, operator, perbankan, masyarakat itu tinggi. Jadi kita optimistis 2017 bisa akan kita wujudkan," tambahnya.
Untuk merealisasikan hal tersebut, lanjut Agus, pemerintah juga tengah menyelesaikan sistem transaksi non tunai yang bisa digunakan oleh seluruh perbankan di Indonesia.
"Ya, karena sistem pembayaran di jalan tol itu menggunakan uang elektronik, dan uang elektronik akan kita bawa ke arah interconnected dan inter operated, jadi nanti bisa saling dipertukarkan," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, penerapan sistem transaksi non tunai pada pintu tol terlebih dahulu akan diterapkan di Jabodetabek.
"Ya itu nanti istilahnya ada inter operated jadi nanti nanti uang elektronik 4 bank jadi inter operate jadi semua kartu bisa digunakan di mana-mana, jadi BCA bisa gunakan di kita, kita bisa gunakan di BCA, istilahnya inter operate," kata Tiko.
Alat yang nantinya digunakan, kata Tiko hanya satu unit di setiap pintu tol, namun bisa digunakan secara integritas oleh seluruh perbankan.
"Iya tap-nya 1 tapi bisa digunakan oleh berbagai kartu yaitu kita sedang rancang, untuk 4 bank besar dulu," tandasnya. (ang/ang)