Gudang Garam Siapkan Tanah Bangun Bandara di Kediri

Gudang Garam Siapkan Tanah Bangun Bandara di Kediri

Rois Jajeli - detikFinance
Kamis, 16 Mar 2017 10:30 WIB
Ilustrasi (Foto: Grandyos Zafna)
Jakarta - Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengusulkan kepada pemerintah pusat, agar memprioritaskan rencana pembangunan bandara 'milik' PT Gudang Garam di Kediri. Pemilihan bandara di Kediri, karena dinilai lebih siap dibandingkan rencana bandara di Tulungagung.

"Pada saat rapat kabinet terbatas (Selasa kemarin) menetapkan, didahulukan (pembangunan bandara) yang ada di Kediri. Karena tanahnya sudah siap, dan anggarannya sudah siap dari Gudang Garam," kata Soekarwo kepada wartawan di gedung negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Kamis (16/3/2017) dini hari.

Soekarwo mengatakan, lahan untuk bandara milik Gudang Garama bukan berada di wilayah Kota Kediri, karena memang lahan di kota sudah tidak memungkinan. Lahan yang sudah disiapkan oleh salah satu pabrik rokok terbesar di Indonesia itu, berada di wilayah Kabupaten Kediri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di kota nggak mungkin. Kata ibu bupati (Bupati Kediri Haryanti Sutrisno), tanahnya ada di Kabupaten Kediri dan posisinya ada di sebelah barat sungai," ujarnya.

Kata gubernur yang biasa disapa Pakde Karwo, rencana bandara di Kediri akan memiliki panjang runway sekitar 2.300 meter.

"Itu artinya bisa untuk pesawat boeing airbus yang kecil dengan penumpang sekitar 128-130 orang. Belum bisa untuk pesawat airbus yang penumpangnya 200-300 orang," ujarnya.

Ia menerangkan, meskipun bandara di Kediri adalah milik pribadi Gudang Garam, tapi bisa digunakan untuk penerbangan umum.

"Milik private tapi bisa digunakan untuk umum. Yang komersil bisa komersil, yang pribadi ya pribadi," terangnya.

Soekarwo mengatakan, tidak ada masalah bandara milik pribadi digunakan untuk umum. Menurutnya, pengelolaannya juga lebih mudah dibandingkan dengan bandara milik TNI.

"Sama kan bandara Abdurrahman Saleh (Malang) milik TNI AU, tapi juga bisa digunakan oleh publik. Ini lebih mudah karena bukan untuk (take off dan landing pesawat) perang. Kalau di Kediri, bisa untuk private, bisa untuk umum," tuturnya.

Ditanya rencana sistem pengelolaan bandara pribadi yang digunakan untuk umum, kata Soekarwo rencana tersebut akan dibicarakan lebih lanjuta pada saat waktunya.

"Itu dibicarakan nanti. Posisinya sekarang diputuskan, tanahnya sudah siap. Ada uangnya dari Gudang Garam. Nanti DED (detail engineering design) dicek oleh Menteri Perhubungan," jelasnya. (roi/dna)

Hide Ads