Bisnis Charoen Pokphand, dari Pakan Ternak Hingga Minimarket

Laporan dari Thailand

Bisnis Charoen Pokphand, dari Pakan Ternak Hingga Minimarket

Michael Agustinus - detikFinance
Jumat, 17 Mar 2017 10:25 WIB
Foto: Michael Agustinus/detikFinance
Nakhon Ratchasima - Charoen Pokphand, raksasa industri peternakan dari Thailand, punya mata rantai bisnis yang panjang dari hulu hingga hilir.

Mulai dari produksi pakan ternak (feedmill), pembibitan (breeder farm), pengembangbiakan ayam, peternakan ayam (broiler farm), industri pengolahan (processing plant), bahkan hingga minimarket.

Minimarket milik Charoen Pokphand bernama CP Fresh Mart. Produk-produk yang dijual di minimarket ini banyak di antaranya adalah produk Charoen Pokphand sendiri, misalnya telur ayam, nugget, ayam potong.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti beras, air mineral, minuman ringan, makanan ringan juga tersedia. Bukan produksi Charoen sendiri, tapi diberi merek CP. Sekarang CP Fresh Mart sudah tersebar di Thailand.

Di bisnis pakan ternak (feedmill), Charoen Phokpand menduduki posisi nomor satu di dunia, mengalahkan perusahaan-perusahaan ternama lainnya seperti Cargill dari Amerika Serikat (AS), BRF dari Brasil, ForFarmers NV dari Belanda, Purina Animal Nutrition dari China, dan JA Zen-Noh dari Jepang.

Bisnis Charoen Pokphand, dari Pakan Ternak Hingga MinimarketFoto: Michael Agustinus/detikFinance

Produksi pakan ternak Charoen Pokphand di seluruh dunia mencapai 27,65 juta ton per tahun. Sebagai pembanding, pesaing terdekatnya adalah Cargil yang produksinya 'hanya' 19,5 juta ton per tahun.

"Produk kami penuh nutrisi dan aman dikonsumsi untuk ternak," kata Senior Plant Executive Charoen Phokpand Food Feedmill, Sirilak Chamsoemphrai, saat menjelaskan proses produksi.

Bagaimana Charoen bisa menjadi pemain terbesar di industri pakan ternak?

Sirilak menjawab bahwa dengan riset yang handal dan terus menerus dilakukan, Charoen berhasil membuat formulasi paling bergizi dan murah untuk pakan ternak. Kuncinya adalah riset dan pengembangan.

Bisnis Charoen Pokphand, dari Pakan Ternak Hingga MinimarketFoto: Michael Agustinus/detikFinance

"Reasonable price and the best nutrition. Ini berkat pengalaman tim kami di formulation center," tukasnya.

Dalam kunjungan ke Thailand, detikFinance juga berkesempatan untuk melihat langsung pabrik ayam olahan Charoen Pokphand di Nakhon Ratchasima. Pabrik ini memproduksi ayam potong, ayam fillet, dan produk olahan seperti nugget yang siap dipasarkan.

Setiap jam, 3.000 ekor ayam dipotong di pabrik ini. Pekerjanya ada 9.000 orang, mulai dari bagian penyembelihan, pemotongan, pengolahan, hingga pengemasan.

Penyembelihan ayam di pabrik ini sudah dilakukan menurut Syariat Islam. Charoen sudah mengantongi sertifikat dari majelis ulama di Thailand (semacam MUI di Indonesia). Dengan demikian, produk-produknya bisa diekspor ke negara-negara yang berpenduduk mayoritas Muslim.

Di sini, ayam-ayam diturunkan dan digantung terbalik dengan kaki di atas lalu disembelih satu per satu. Setelah itu para pekerja memisahkan ayam per bagian, ada bagian dada, paha, sayap.

Bisnis Charoen Pokphand, dari Pakan Ternak Hingga MinimarketFoto: Michael Agustinus/detikFinance

Ada ayam yang langsung dikemas dalam bentuk ayam potong untuk langsung dijual di pasar swalayan. Ada juga yang diproses lebih lanjut.

Ayam yang diolah dibumbui terlebih dulu di mesin untuk mixing, diberi tepung, lalu digoreng. Setelah digoreng, ayam dibekukan menjadi nugget. Lalu dikemas dan siap dijual.

"Produk olahan kami sudah diekspor ke Jepang, Korea Selatan, Hong Kong, Sri Lanka, Nepal, Singapura, Bangladesh, Kuwait, Bahrain, Afrika Selatan, Jerman, Prancis, Belgia, Belanda, Inggris, Denmark, Islandia, dan Kanada," kata Department Manager of Customer Relation Charoen Pokphand Food Public Company Limited, Hanat Natpantapop. (mca/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads