Jembatan layang tersebut yaitu, Jembatan Layang Dermoleng dan Kretek di Brebes dan Jembatan Layang Klonengan dan Kesambi di Tegal, Jawa Tengah. Seluruh overpass tersebut dibangun dengan teknologi Corrugated Mortarbusa Pusjatan (CMP) seperti yang diterapkan pada jembatan layang Antapani di Bandung, Jawa Barat.
Dengan teknologi tersebut, masa konstruksi jembatan layang berhasil diefisiensikan menjadi hanya sekitar enam bulan serta mampu menghemat biaya pembangunan hingga 70 persen dibandingkan teknologi konstruksi jembatan layang konvensional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akan dibangun bertahap. Intinya semua perlintasan sebidang antara jalan kereta api dengan jalan nasional yang ada di kota akan diselesaikan dengan teknologi ini," kata Basuki beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto mengaku optimistis pembangunan empat jembatan layang di Jawa Tengah berjalan sesuai jadwal dan dapat fungsional pada arus mudik Lebaran tahun ini. Keyakinannya tersebut didasarkan kendala yang dianggap krusial seperti pengadaan lahan, pemindahan utilitas listrik PLN dan palang pintu perlintasan kereta api telah berhasil diatasi.
"Ada dua tempat yang memang alami keterlambatan dari jadwal perencanaan, sebesar tiga persen, namun saya yakin kita masih bisa mengejarnya," terang Arie dalam keterangannya, Jumat (17/3/2017).
Dalam peninjauan tersebut, juga ikut serta Direktur Pembangunan Jalan Achmad Gani Ghazali Akman dan Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah VII Herry Marzuki.
Lebih lanjut Arie mengatakan khusus untuk jembatan layang Dermoleng akan bisa rampung 100 persen pada saat mudik nanti. Namun Arie juga menyampaikan kondisi lebih rumit ada pada konstruksi jembatan layang Klonengan. Meskipun yakin akan fungsional, Arie menyatakan ada beberapa hal yang perlu segera ditangani.
"Satu hal yang menganjal adalah sewa menyewa lahan kereta api, namun Senin besok saya akan bertemu dengan Dirjen Kereta Api dan Dirut PT KAI untuk menyelesaikan masalah tersebut. Kalaupun kami harus menyewa tidak masalah, tetapi mungkin seharusnya tidak menyewa ya karena kan untuk kepentingan masyarakat," sambungnya.
Terkait keberadaan saluran air di sisi kanan dan kiri jalan yang menajadi lokasi pembangunan akan dilakukan penanganan agar tidak menyebabkan genangan atau rembesan ke spot pekerjaan. Manajemen pengaturan lalu lintas dilakukan dan memperhatikan aspek keselamatan kerja bagi para pekerja maupun masyarakat sekitar.
(ega/dna)











































