3 Tahun, Pemerintah Bangun 520 Km Jalan Baru di Perbatasan Kalimantan

3 Tahun, Pemerintah Bangun 520 Km Jalan Baru di Perbatasan Kalimantan

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Minggu, 19 Mar 2017 09:15 WIB
Foto: dok. Kementerian PUPR
Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dibantu Zeni TNI berhasil membangun 520,85 km jalan baru jalan paralel perbatasan. Jalan paralel adalah jalan yang membentang sejajar dengan garis perbatasan membentang dari Kalimantan Utara (Kaltara) hingga Kalimantan Barat (Kalbar) sepanjang 1.900 Km.

Dengan bertambahnya panjang jalan yang bisa diselesaikan tahun ini, total jalan perbatasan Kalimantan yang berhasil tembus menjadi sepanjang 1.582 Km, Sementara jalan belum tembus 318 Km akan dituntaskan pada tahun 2018.
Jalan Paralel Perbatasan Putusibau-BadauJalan Paralel Perbatasan Putusibau-Badau Foto: dok. Kementerian PUPR

Presiden Joko Widodo pada saat meresmikan PLBN Badau, Kamis lalu (16/3) melakukan perjalanan darat melewati jalan perbatasan dari Kecamatan Putusibau ke Kecamatan Badau. Perjalanan ditempuh dalam waktu kurang lebih tiga jam. Kondisi jalan sebagian besar mulus beraspal, namun menjelang Badau dapat ditemui pekerjaan jalan berupa penimbunan, perataan, perkerasan tanah dan perkerasan agregat yang tengah dikerjakan menggunakan alat berat. Jalan yang dibangun lebih lebar dibandingkan jalan lama dengan perkerasan bahu jalan dan marka.
Jalan Paralel Perbatasan Putusibau-BadauJalan Paralel Perbatasan Putusibau-Badau Foto: dok. Kementerian PUPR

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan dengan adanya jalan ini, maka masyarakat di dua lokasi yang dihubungkan menjadi memiliki akses jalan yang bisa bermanfaat mempercepat pemerataan ekonomi. Sebelum adanya jalan ini, masyarakat dari Putusibau yang menuju Badau, harus menyusuri jalan setapak melintas tengah hutan yang memakan waktu hingga tiga hari berjalan kaki. Tak jarang, masyarakat yang melakukan perjalanan harus bermalam di tengah hutan.
Jalan Paralel Perbatasan Putusibau-BadauJalan Paralel Perbatasan Putusibau-Badau Foto: dok. Kementerian PUPR

Dengan adanya jalan ini, maka sekaligus melengkapi pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Nanga Badau yang diharapkan bisa menjadi gerbang ekspor produk lokal Indonesia menuju negara tetangga. Tanpa adanya jaringan jalan ini, maka masyarakat perbatasan masih akan bergantung pada produk yang datang dari Malaysia. Namun dengan adanya jalan ini, kendaraan logistik bisa melintas dan barang lokal RI bisa dibawa menuju Badau.

"Desa-desa di kawasan perbatasan memerlukan jaringan jalan yang terhubung dengan jalan yang sudah ada. Jaringan jalan perbatasan ini merupakan infrastruktur yang bernilai strategis bagi NKRI dengan fungsi sebagai pertahanan dan keamanan negara dan sebagai pintu gerbang aktifitas ekonomi dan perdagangan dengan negara tetangga," tambah Basuki dalam keterangan tertulis, Minggu (19/3/2017).
Jalan Paralel Perbatasan Putusibau-BadauJalan Paralel Perbatasan Putusibau-Badau Foto: dok. Kementerian PUPR

Sepuluh ruas jalan paralel perbatasan yang dibangun tahun ini terbagi di Kalbar sepanjang 81,3 Km yakni ruas Temajuk-Aruk yang akan dikerjakan ZENI 16 sepanjang 6,85 Km, Siding-Entikong dikerjakan ZENI 16 sepanjang 25,9 Km, Rasau-BTS. Kapuas Hulu akan dikerjakan ZENI 17 sepanjang 8,55 Km, Nanga Era-BTS. Kaltim 1 akan dikerjakan ZENI 19 sepanjang 12 Km, dan Nanga Era-Batas Kaltim 2 akan dikerjakan ZENI 18 sepanjang 28 Km.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ruas jalan di Kaltim sepanjang 40 Km yakni Long Pahangan-Long Boh sepanjang 20 Km dikerjakan ZENI 4 dan Bts Kalbar-Tionghoang sepanjang 20 Km akan dikerjakan ZENI 3.
Jalan Paralel Perbatasan Putusibau-BadauJalan Paralel Perbatasan Putusibau-Badau Foto: dok. Kementerian PUPR

Sementara di Kalimantan Utara sepanjang 39,8 Km, ruas jalan yang dibangun adalah Mensalong-Toulumbis akan dikerjakan ZENI 8 sepanjang 15 Km, Long Kemuat-Langap-Malinau sepanjang 12 Km akan dikerjakan ZENI 9, dan Long Nawang-LG. Pujungan akan dikerjakan ZENI 10 sepanjang 12,8 Km.

Basuki mengatakan siap untuk menyelesaikannya akhir tahun 2018 atau selambatnya awal 2019, karena ini adalah tugas dari Presiden Jokowi.

Jalan perbatasan Kalimantan sepanjang 1.900 Km berada di Kalbar sepanjang 849 Km, Kaltim 223 Km dan Kaltara 827 Km. Untuk jalan perbatasan Kalbar, dari 849 Km sisa yang belum tembus adalah 107 Km. Sementara dari 742 Km jalan yang sudah tembus, 289 Km sudah dalam kondisi beraspal.

Selain dikerjakan secara swakelola bersama Zeni TNI, beberapa ruas jalan di Kalbar juga dikerjakan oleh kontraktor BUMN seperti ruas Aruk-Sajingan 6,9 Km oleh PT. Wijaya Karya dan Jalan Akses ke PLBN Badau sepanjang 27 Km yang dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya.

Dalam pembangunannya Kementerian PUPR juga melakukan koordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLH) perihal perizinan penggunaan lahan kehutanan. (dna/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads