Ketiga PLBN tersebut akan dilanjutkan lagi pembangunannya ke tahap II agar seluruh fasilitas di wilayah perbatasan dapat tercipta, sehingga ekonomi di daerah yang menjadi wilayah terdepan Indonesia tersebut bisa bergerak seperti wilayah-wilayah NKRI lainnya.
Salah satu pekerjaan yang tengah dilakukan saat ini adalah pekerjaan pelabaran jalan menuju ke wilayah perbatasan yang ada pada 3 PLBN di Kalimantan tersebut dengan total panjang 95,2 km.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, seperti dikutip Senin (20/3/2017), ketiga jalan tersebut adalah pelebaran jalan Batas Serawak - Entikong - Balai Karangan - Kembayan yang dikerjakan oleh PT Wijaya Karya-Istaka Karya dan Daya Mulia Turangga.
Lalu pelebaran jalan Nanga Badau - Lanjak dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya, dan pelebaran jalan simpang tanjung-aruk II dikerjakan oleh PT Waskita Karya. Ketiga jalan yang diperlebar tersebut seluruhnya ditarget selesai pada November 2018 mendatang.
"Kami optimistis 2018 seluruhnya bisa 100% dan nyaman dilewati," kata Dirjen Bina Marga Arie Setiadi beberapa waktu lalu.
Adapun perkembangannya saat ini rata-rata telah mencapai progres fisik 35%. Untuk pelebaran jalan simpang tanjung-aruk II dengan panjang 26,2 km saat ini telah mencapai progres fisik 38,53%.
Sementara pelebaran jalan Batas Serawak - Entikong - Balai Karangan - Kembayan dengan panjang 42 km progres fisiknya sebesar 37,26%.
Sedangkan pelebaran jalan akses perbatasan PLBN Nanga Badau di Kabupaten Kapuas Hulu saat ini progres fisiknya mencapai 35,37% dari total panjang yang dikerjakan 27,55 km.
Saat ini status kegiatan yang berlangsung pada masing-masing jalan tersebut adalah pekerjaan galian, pekerjaan box culvert, pekerjaan persiapan badan jalan, pekerjaan lapis pondasi, lapis permukaan, pemasangan batu dan pengerjaan aspal. (ang/ang)











































