Berdasarkan data Direktorat Jenderal Cipta Karya yang diterima detikFinance seperti dikutip Selasa (21/3/2017), tujuh PLBN yang tengah dilanjutkan pembangunan tahap II nya telah memiliki kontraktor pelaksana.
PLBN terpadu Aruk dan Entikong akan dibangun oleh PT Wijaya Karya, PLBN Badau oleh PT Jaya Konstruksi MP, PLBN Wini oleh PT Pembangunan Perumahan, PLBN Motamasin dan PLBN Skouw oleh PT Nindya Karya, dan PLBN Motaain dibangun oleh PT Waskita Karya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sehingga, apabila ditotal, biaya pembangunan tahap II ketujuh PLBN ini membutuhkan anggaran sekitar Rp 1,5 triliun. Seluruhnya akan menggunakan APBN sesuai tahun berjalan.
Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Ditjen Bina Marga, Adjar Prajudi mengatakan, seluruh PLBN ini nantinya akan dilengkapi oleh pasar yang diharapkan dapat mendukung berjalannya aktivitas ekonomi di wilayah perbatasan.
"Sesuai harapannya pak Jokowi, adanya pasar itu yang akan menghidupkan perekonomian masyarakat, supaya tidak hanya PLBN nya saja yang bagus, tapi masyarakat juga bisa menikmati hasilnya, bisa bekerja, berdagang dan hasil ekonomi masyarakat bisa dijual. Utamanya kalau bisa ya orang negara seberang yang bisnis atau belanja di Indonesia, bukan sebaliknya," kata dia saat dihubungi detikFinance di Jakarta, Selasa (21/3/2017).
Selain akan dilengkapi pasar yang berada di luar zona inti PLBN, kawasan PLBN terpadu juga akan dilengkapi beberapa fasilitas pendukung lainnya seperti wisma Indonesia, gedung serbaguna, foodcourt, masjid, gereja, parkir pasar, jalan beton dan saluran, trotoar jalan, pagar keliling, mess pegawai tipe 45, 54, dan 75 hingga mesin ATM. (dna/dna)