Kedua, meningkatkan ekspor dan menjaga neraca perdagangan. Ketiga, membangun dan merevitalisasi pasar rakyat.
Enggar mengatakan, untuk menjaga stabilitas harga pangan maka harus menjaga stok serta mendorong agar produksi dalam negeri terserap oleh masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan, untuk menjaga harga sebenarnya dengan mengatur jalur distribusi agar penyebarannya merata.
"Kalau hanya jaga harga itu mudah, kalau kurang kami impor. Tapi apakah tidak ada keberanian kita untuk tidak impor. Saya bersama Mentan sepakat tidak impor. Karena impor itu dampak sesaat, tapi selebihnya kita sulit atur arus impor dan petani Indonesia yang terkena dampak," kata Enggar.
Misalnya produksi beras saat ini sudah dipantau karena gudang yang ada sudah didaftarkan dan setiap stok yang ada selalu dilaporkan. Dengan begitu, menurutnya yang utama adalah distribusi untuk mengupayakan ketersediaan produksi.
"Beras produksi 2017 lebih besar dari 2016 yang masalah sekarang bagaimana tidak ada penimbunan, seluruh gudang didaftarkan dan stok dilaporkan. Peluang usaha yang bisa dilakukan dari logistik network," tutur Enggar. (hns/hns)











































