Masyarakat menilai, aturan tersebut akan membuat tarif taksi online yang selama ini dinilai murah bakal menjadi mahal. Ngomong-ngomong soal tarif, kenapa taksi online selama ini bisa lebih murah dibanding taksi konvensional?
Direktur Eksekutif Institute For Development of Economics and Finance (Indef), Enny Sri Hartati mengatakan, murahnya tarif taksi online disebabkan dari kreativitas dari pengelola dalam menjalankan bisnisnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, Enny melanjutkan, tarif taksi konvensional mahal karena dinilai kurang mengikuti perkembangan pasar. Contohnya di era digitalisasi saat ini.
Enny menilai, masih banyak taksi konvensional yang kurang memanfaatkan perkembangan teknologi saat ini. Seharusnya, kata Enny, taksi konvensional mengikuti alur taksi online yang banyak memiliki inovasi.
"Mestinya yang tradisional itu yang mengikuti. Dan pasti arahnya itu akan ke sana. Jadi bagaimana pun, kebiasaan masyarakat sudah sangat aware terhadap teknologi. Kalau dibiarkan dengan mekanisme pasar, yang tradisional atau yang terbelakang itu akan tersingkir (bila tidak berinovasi). Karena nanti yang menang adalah yang memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat," tutur Enny. (ang/ang)