"Menteri kan sudah katakan baik daging kerbau India maupun sapi dari Australia kan dipatok tidak lagi diatas Rp 80.000 (daging beku), artinya pemerintah harus pastikan ketersediaan terhitung mulai April pemerintah harus sudah mulai pastikan stok daging ada. Supaya pasar respons positif," kata Sarman, dalam Rapimnas Kadin DKI, di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Selasa (21/3/2017).
Ia mengatakan harga bakal naik drastis jika pasokan di pasar terbatas. Tapi, apabila pasokan berlimpah, maka yang terjadi sebaliknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Sarman, Kemendag harus memanggil para importir, distributor, dan pelaku usaha untuk memastikan stok daging di daerahnya aman. Jika ada stok yang cukup untuk kebutuhan pasar maka menurutnya tidak ada gejolak harga yang signifikan.
"Ini harus dipastikan pemerintah, Kemendag harus panggil semua importir, distributor pastikan barang di gudang mereka. Buktikan di pasar, saya yakin gejolak itu tidak terjadi," ungkapnya.
Menurutnya, jika untuk memenuhi kebutuhan daging menjelang lebaran atau bulan puasa harus impor maka pemerintah harus melakukannya dalam waktu dekat karena kebutuhan di bulan puasa bisa 2-3 kali meningkat dari normal.
Sementara konsumsi normal daging bisa mencapai 60 ton per hari untuk kebutuhan konsumsi masyarakat dan industri.
"Kalau ada impor ya sekarang ini, jangan di hari H diimpor. Pastikan 2 bulan sebelumnya, kita masuk hari puasa itu stok kita sudah berlimpah. Kebutuhan 2-3 kali lipat sudah tersedia agar tidak terjadi gejolak harga daging," ungkapnya. (hns/hns)











































