Sri Mulyani mengatakan, sebenarnya usia sewindu merupakan usia yang terbilang masih dini bagi sebuah institusi. Oleh karena itu, SMI masih memiliki banyak waktu untuk terus berkembang.
"Ini masih dini, belum puber. Kalau hewan memang sudah tua banget, kalau institusi masih muda sekali. Jadi tergantung kalau dilihat sebagai institusi SMI masih bayi. Di usia dini kami berharap SMI terus punya keinginan untuk belajar, untuk maju berkembang," tuturnya di Hotel Ritz Carlton, SCBD, Jakarta, Rabu (22/3/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Institusi yang baik itu yang mau belajar dan menghindari jatuh ke lobang yang sama dari institusi lain. Belajar dari kesalahaan yang ada di RI maupun di negara lain," imbuhnya.
PT SMI sendiri didirikan sejak 26 Februari 2009 oleh Kementerian Keuangan. Ada 3 pilah bisnis yang menjadi mandat utama dari SMI, yakni kegiatan pembiayaan dan investasi, pengembangan proyek, serta pemberian layanan jasa konsultasi bagi berbagai proyek infrastruktur di Indonesia.
Pemerintah menyetorkan modal kepada PT SMI sebesar Rp 28,5 triliun, yang mana semuanya telah digunakan untuk mendanai komitmen pembiayaan. Namun menurut Sri Mulyani angka tersebut masih sangat kecil jika dilihat dari kebutuhan dana pembangunan infrastruktur hingga 2019 mencapai ribuan triliun.
"Jadi SMI harus terus menerus berinovasi. Itu yang diharapkan jadi modal dasar pengembangan pendanaan memobiliasi dari market, atau dari internasional. Saya berharap PT SMI terus berinovasi, di dalam instrumen pembiayaannya," tandasnya. (mkj/mkj)