Dengan dibentuknya holding rumah sakit, maka pengelolaan 70 rumah sakit milik BUMN dilakukan di satu induk yaitu Indonesia Healthcare Corporation (IHC). IHC sebuah jaringan pengelolaan rumah sakit terbesar di Indonesia karena mengelola lebih dari 70 RS BUMN.
Pertamina Bina Medika menjadi induk dari holding pengelolaan rumah sakit ini dengan nama IHC.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembentukan holding pengelolaan rumah sakit ini dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di Indonesia, khususnya di rumah sakit yang menjadi anak usaha BUMN. Rini menyebutkan ada beberapa rumah sakit di bawah BUMN yang memiliki pelayanan bagus dan diharapkan meningkat dengan adanya holding pengelolaan rumah sakit ini.
"Salah satu rumah sakit terbaik ada milik Pertamina, Pelni dan Rumah Sakit PTPN. Kalau saya lihat saya sendiri bagus Rumah Sakit PTPN paling utama PTPN X sangat bagus," kata Rini.
Dengan dibentuknya holding pengelolaan rumah sakit BUMN, pelayanan kesehatan di rumah sakit BUMN di berbagai daerah bisa lebih maksimal.
"Hampir semua titik kabupaten, BUMN pasti ada, dan BUMN bukan hanya satu," tutur Rini.
Ia juga berharap dengan dibentuknya holding rumah sakit ini bisa meningkatkan sekaligus menciptakan rumah sakit baru dengan standar internasional.
"Menargetkan Tim IHC melihat ke dalam memperbaiki kita miliki dan bangun harus bagus standarnya mencapai standar internasional," tutur Rini.
Ketua Tim Kerja IHC, Arief Budiman, menambahkan jumlah rumah sakit BUMN melebihi jaringan rumah sakit yang dikelola suatu grup swasta.
"Banyak BUMN punya rumah sakit. Siloam punya 20 rumah sakit, Mitra punya 10 rumah sakit. Kita jika digabungkan ada 60 rumah sakit," tutur Arief. (hns/hns)