Untuk mencapai target penyerapan 4 juta ton gabah hingga Agustus nanti, Menteri Pertanian Amran Sulaiman meningkatkan target penyerapan gabah menjadi 30.000 ton per hari dibandingkan saat ini baru sekitar 18.000-20.000 ton seluruh Indonesia.
"Kan targetnya 6 bulan. Ini kita harus angkat targetnya naik 30.000 ton per hari. Kalau ini bisa capai 30.000 ton minimal 25.000 ton per hari ya harus bergerak di situ," ujar Amran, di kantornya, Jakarta Selatan, Minggu (26/3/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami jamin karena ada Permentan baru. arahan presiden, kadar air 25% di
beli Rp 3.700/kg, dulu hanya dibeli Rp 2.500-2.900/kg, sekarang kita langsung bergerak cepat," ungkapnya.
Ia mengatakan, untuk target serap gabah periode Maret sampai Agustus 2017 sebesar 5,46 juta ton setara beras dan sekitar 70% diserap periode Maret-Mei 2017. Hal itu dilakukan untuk melanjutkan Tim Serap Gabah Petani (Tim SERGAP) bekerjasama dengan mengoptimalkan 50.000 penyuluh pertanian lapangan (PPL) dan babinsa/TNI.
Kadar air yang tinggi ini sebenarnya mengandung bakteri, oleh karena itu sebelum di jual maka harus dikeringkan terlebih dulu.
"Kita juga memperluas kemitraan dengan swasta dan kelompok tani dan gabungan kelompok tani yang memiliki penggilingan, dryer (sarana pengering), dan Gudang. Nah kita yang melakukan pengeringan. Kita inisiatif, setelah beli kita keringkan kalau tidak dikeringkan itu bahaya," ujarnya. (dna/dna)











































