Ini Jurus Pemerintah Amankan Harga Beras Hingga Daging Jelang Ramadan

Ini Jurus Pemerintah Amankan Harga Beras Hingga Daging Jelang Ramadan

Hendra Kusuma - detikFinance
Senin, 27 Mar 2017 16:49 WIB
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Pemerintah bertekad memastikan harga dan stok pangan stabil pada saat bulan Ramadan pada akhir Mei 2017 nanti. Persiapan dilakukan pemerintah sejak sekarang.

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, menyatakan Kementerian Pertanian dengan Kementerian Perdagangan telah melakukan rapat pembahasan mengenai strategi pemerintah menstabilkan harga dan stok komoditas pangan strategis menjelang ramadan.

"Tadi rapat personal eselon II, eslon I, dari Bulog, kita rapat menghadapi persiapan ramadan. Kami lebih awal mengantisipasi manakala terjadi gejolak harga. Alhamdulilah kita evaluasi stok sekarang, dan kondisi harga sekarang," kata Amran, di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (27/3/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyerapan yang dilakukan Bulog juga menjadi upaya pemerintah dalam menjaga harga dan stok komoditas pangan strategis. Sehingga, Bulog menjadi stabilisator harga, baik di tingkat petani maupun konsumen.

Khusus beras, Amran menyebutkan, pemerintah memiliki stok 1,9 juta ton dan bisa memenuhi kebutuhan selama 8 bulan ke depan. Kemudian, bawang merah disepakati untuk segera dilakukan penyerapan oleh Perum Bulog sebesar 2.000 ton, serta menyerap bawang putih 1.000 ton.

Mengenai cabai, pemerintah akan mengantisipasi harga cabai rawit merah agar tidak turun terlalu terjal. Dia berharap, harga cabai di tingkat petani dan konsumen merupakan harga yang sama-sama bisa dinikmatin kedua belah pihak.

"Harga cabai, sekarang turun, karena ini bisa mluncur, kita anisipasi agar harganya tidak terlalu jatuh," tambahnya.

Sedangkan daging sapi, kata Amran, pemerintah memiliki stok sebesar 40 ribu ton yang nantinya akan dijual dengan harga Rp 80 ribu per kg, stok tersebut merupakan daging asal impor.

Selain itu, harga ayam yang tengah turun juga harus bisa dijaga agar tidak mengalami penurunan yang tajam. Menurut Amran, dalam menjaga harga dan stok komoditas pangan strategis, pemerintah meminta kepada Bulog untuk menyerap seluruh produksi komoditas pangan strategis.

"Kita harus menyerap solusi yang bisa menyelesaikan adalah menyerap, regulasi yang ada kita perbaiki sudah selesai, kita menyerap beras, bawang dan solusi beriutnya kita mengeskpor, panen puncak nanti bulan Mei-Juni," jelasnya.

Mengenai volume ekspor, Amran menuturkan, pemerintah tidak membatasinya, yang penting jika ada kelebihan produksi. Adapun negara yang menjadi tujuan ekspor bawang adalah Malaysia, dan negara-negara tetangga lainnya.

Lalu, kata Amran, pemerintah juga akan memotong rantai pasok guna menjaga harga dan stok komoditas pangan strategis tetap stabil.

"Distribusi kita kalau ke depannya kita harus memotong rantai pasok, karena ini sudah puluhan tahun, itu solusi permanen ke depan, sehingga posisi petani untung, konsumen menikmati harga yang baik," tandasnya. (wdl/wdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads