Koordinator Sekretariat Bersama Aksi Penyelamatan Peternak Rakyat dan Perunggasan Nasional (PPRPN), Sugeng Wahyudi, mengatakan demo terpaksa dilakukan lantaran fluktuasi harga sudah tak terkendali sudah terjadi sejak tahun 2013.
Namun anehnya, meski harga ayam di tingkat peternak beberapa kali jatuh, daging ayam di pasar masih saja mahal yakni di atas Rp 30.000/kg. Demikian juga dengan telur ayam yang dibanderol sekitar Rp 22.000/kg.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ini Jurus Pemerintah Atasi Anjloknya Harga Ayam Hidup.
Dengan harga daging ayam dan telur ayam di pasar tradisional yang masih cukup tinggi, hal tersebut rupanya tak dinikmati peternak.
"Ini karena supply demand enggak bisa dikendalikan. Jadi dimana letak salahnya, makanya harganya ini ironis, wajar kalau kita kemudian demo. Kemarin (harga ayam hidup) sampai Rp 14.000/kg, naik lagi jadi Rp 17.000/kg, tapi kemarin sama hari ini beda lagi harganya. Ini enggak mungkin mekanisme pasar, kita peternak terombang-ambing," ujar Sugeng. (idr/hns)