Melihat mesin yang tidak beroperasi, dia bertanya kepada seorang pekerja. "Kenapa tidak beroperasi?" tanya dia dengan nada tinggi. Dia menduga, mesin tersebut sudah lama mangkrak.
"Itu kan mubazir kalau tidak bekerja. Mereka mengaku dua hari lalu bekerja. Ada yang bilang seminggu lalu. Kalau kita lihat secara visual, itu sudah dua-tiga bulan tidak bekerja," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Satu sisi kita kejar serapan gabah. Di sisi lain, dryer tidak bekerja. Kita lihat tadi padahal kondisinya masih baik," ungkapnya.
Atas dugaannya tersebut, Amran akan memberikan sanksi.
"Aku minta Direktur SDM mengevaluasi ini pegawai, termasuk staf-stafnya. Ini sudah bulanan tidak beroperasi padahal ini kan aset negara. Harusnya tetap beroperasi, minimal sistem shift," katanya.
Menanggapi dugaan Mentan, Kepala Gudang Bulog Triyagan, Bramantyo, mengatakan bahwa mesin tersebut sebenarnya dioperasikan beberapa hari yang lalu. Bahkan mesin tersebut telah mengolah 250 ton gabah hingga Maret ini.
Saat ini, lanjutnya, mesin memang sedang dinonaktifkan karena stok gabah sedang kosong, sehingga tidak dapat beroperasi.
"Mungkin karena kondisi sekitar mesin kotor, jadi dikira tidak beroperasi. Mesin pengolahan beras dan gabah itu berbeda. Kalau gabah enggak bisa bersih karena bekas sekam," tutupnya. (dna/dna)











































