Acara peresmian gedung ini sebenarnya dijadwalkan berlangsung pada pukul 17.00 WIB. Namun karena Sri Mulyani baru tiba sekira pukul 18.20 WIB, acara peresmian baru dimulai pukul 19.30 WIB. Sri Mulyani sebelumnya juga menyempatkan diri untuk memantau kegiatan penerimaan tax amnesty di kantor pajak ini.
Dalam sambutannya Sri Mulyani mengatakan bahwa Gedung Radjiman Wedyodiningrat menjadi salah satu gedung yang penting bagi Kementerian Keuangan. Sebab gedung yang memiliki 20 lantai ini akan diisi oleh LPP Wajib Pajak Besar 1 sampai 4, KPP Perusahaan Masuk Bursa dan KPP Pratama Kebayoran Baru I.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembangunan gedung ini sebenarnya diinisiasikan sejak 2009. Kala itu ada rapat koordinasi terbatas untuk membahas realokasi KPP Wajib Pajak Besar Pribadi. Alhasil diputuskan untuk memanfaatkan aset Ditjen Pajak untuk membangun gedung baru di wilayah pusat Jakarta.
Setelah itu dari 2009-2010 dilakukan persiapan anggaran untuk pembangunan gedung. Barulah pada 2012 dimulai konstruksi hingga Februari 2015 gedung ini rampung dibangun. Kemudian pada Mei 2016 gedung ini sudah mulai digunakan.
Gedung yang berbentuk kubus di bawah yang kemudian menjulang ke atas berbentuk dua tabung ini memiliki filosofi uang logam dan uang kertas. Bentuk tabung dianalogikan seperti uang logam yang menumpuk, sementara bentuk kubus sebagai gambaran uang kertas.
Sri Mulyani berharap agar para petugas pajak yang memanfaatkan fasilitas gedung ini bisa bekerja lebih maksimal. Dia juga ingin agar gedung Radjiman Wedyodiningrat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kepentingan negara.
"Kita tentu berharap dengan gedung baru, semangat baru. Dengan keinginan semangat yang baik untuk menjalankan tugas konsitusi yakini menjaring hak negara sesuai UU. Kami berharap seluruh jiwa semangat ini bisa dirasakan seluruh jajaran Ditjen Pajak," tandasnya. (dna/dna)