Dalam informasi yang dikutip detikFinance dari data Kementerian BUMN, pembentukan holding BUMN tambang bertujuan untuk membentuk perusahaan tambang yang besar, kuat, dan lincah. Sehingga mempunyai daya saing yang kuat dalam bersaing dengan dominasi swasta nasional dan asing.
"Sejalan dengan Nawacita butir 6 dan 7, BUMN sebagai agen pembangunan berperan penting dalam meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing Indonesia di pasar internasional, sekaligus mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik," bunyi keterangan tersebut seperti dikutip detikFinance, Senin (3/4/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sesuai dengan roadmap BUMN 2015-2019, pembentukan holding BUMN tambang diharapkan dapat menguasai cadangan dan sumber daya mineral batu bara di Indonesia, menjalankan program hilirisasi dan kandungan lokal, serta menjadi perusahaan kelas dunia yang masuk ke dalam Fortune Global 500.
Dengan dibentuknya holding BUMN tambang bisa menumbuhkan industri pendukung dan turunannya secara luas, menciptakan lapangan kerja baru seiring dengan ekspansi BUMN tambang, dan mendorong efisiensi harga barang tambang dengan menjalin sinergi dengan BUMN tambang lain.
Di sisi lain, pembentukan BUMN tambang bagi pemerintah mampu meningkatkan penerimaan negara dari pajak, royalti, dan dividen, menciptakan hilirisasi industri, pengurangan impor bahan baku, serta meningkatkan nilai tambah.
Adapun tahapan penguasaan cadangan dan sumber daya mineral di Indonesia oleh BUMN tambang dapat dilakukan dengan melakukan akuisisi terhadap perusahaan-perusahaan tambang yang sudah melakukan produksi hingga melakukan eksplorasi sumber daya mineral yang belum dikelola secara maksimal.
Untuk hilirisasi, BUMN tambang dapat menggandeng perusahaan tambang dunia. Dengan dibentuknya holding BUMN tambang juga dapat meningkatkan nilai perusahaan, hingga menciptakan sumber daya manusia yang makin baik.
Inalum nantinya akan menjadi induk dari holding BUMN tambang karena 100% sahamnya dimiliki oleh pemerintah. Sedangkan saat ini tiga BUMN tambang lainnya seperti Antam, PTBA, dan Timah merupakan emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang sebagian sahamnya dimiliki publik. (ang/ang)











































