Mendag Heran 2014 Daging Sapi Rp 80.000/Kg, Sekarang Rp 120.000/Kg

Mendag Heran 2014 Daging Sapi Rp 80.000/Kg, Sekarang Rp 120.000/Kg

Muhammad Idris - detikFinance
Senin, 03 Apr 2017 14:23 WIB
Foto: Ari Saputra
Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag), Enggartiasto Lukita, mengaku heran bagaimana harga daging sapi segar melonjak drastis hanya dalam beberapa tahun. Bahkan, setelah naik, harga daging sapi tak kunjung turun.

"Berbicara daging nggak habis pikir dulu Rp 80.000/kg pada 2014. Harga mahal terjadi karena kita terlambat memberikan izin, sekarang harganya Rp 120.000/kg," ucap Enggar di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (3/4/2017).

Pihaknya, lanjut Enggar, sudah pernah meminta perusahaan penggemukan sapi (feedloter) untuk menurunkan harga. Sampai-sampai, membuka lebar keran impor daging beku untuk menekan harga pada feedloter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari feedloter, setelah kita minta tolong kembalikan harga tidak mau. Impor daging beku, karena mereka tidak mau turun. Kita bicara baik-baik, dan kita tidak mengenal kuota lagi. Karena begitu ada kuota, transaksi kuota akan terjadi lagi," ujar Enggar.

Diungkapkannya, dengan pembukaan impor daging beku, termasuk juga daging sapi India, saat ini sudah mulai berimplikasi positif pada harga daging di pasar.

"Maka harga mulai turun. Apalagi dengan masuk daging (kerbau) dari India. Sudah mulai terjadi ekuilibrium baru atas harga ini," terang menteri berlatar pengusaha properti ini.

Dia menuturkan, pemerintah saat ini sudah mulai tegas terhadap pengusaha-pengusaha importir daging yang nakal. Bahkan, dirinya saat ini sudah menghentikan izin impor dua perusahaan yang bermain dalam tata niaga impor sapi.

"Dunia daging dikuasai dua perusahaan, satu sudah pernah dihukum dan satu kena OTT. Saya minta, apa yang diminta KPK berikan dan penuhi, dan otomatis nama itu kita minta betul, tunda dulu. Tidak ada izin yang kita keluarkan atas nama itu. Sudah cukup menyakiti kita," kata Enggar yang enggan menyebutkan dua nama perusahaan tersebut. (idr/hns)

Hide Ads