Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengatakan rencana proyek tersebut sebenarnya sudah dibicarakan sejak 2000. Setelah melalui beberapa pembahasan dan pembuatan desain barulah di akhir 2008 proses pembangunan dimulai.
"Jadi 17 tahun lamanya untuk bisa implementasikan toll road ini," tuturnya di Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (9/4/2017).
![]() |
Pada saat proses pembangunan, proyek ini juga sempat mengalami beberapa kendala. Salah satunya pembangunan tiang pancang yang tidak sesuai spesifikasi. Alhasil 69 tiang pancang yang sudah berdiri terpaksa dibongkar kembali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Proyek pembangunan Jalan Tol Akses Tanjung Priok ini memakan biaya hingga Rp 5 triliun. Dana itu terdiri dari Rp 4,036 triliun untuk konstruksi dan sisanya untuk pembebasan lahan. Dana tersebut merupakan pinjaman dari International Cooperation Agency (JICA).
Basuki juga mengatakan, Tol Akses Tanjung Priok juga telah melalui uji beban hingga 44 ton. Meskipun jalan layang tol ini dirancang akan mampu menahan beban hingga 45 ton.
Kontraktor pelaksana dari proyek Jalan Tol Akses Tanjung Priok ini terdiri dari Kerja Sama Operasi (KSO) Indonesia dan Jepang, diantaranya Obayashi Corporation, Kajima Corporation, PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (mkj/mkj)