Tol Akses Tanjung Priok Sepanjang 11,4 Km Akhirnya Rampung 100%

Tol Akses Tanjung Priok Sepanjang 11,4 Km Akhirnya Rampung 100%

Danang Sugianto - detikFinance
Minggu, 09 Apr 2017 11:41 WIB
Foto: Danang Sugianto
Jakarta - Proyek pembangunan jalan Tol Akses Tanjung Priok akhirnya rampung 100%. Jalan tol layang sepanjang 11,4 km ini pun hanya menunggu diresmikan agar bisa digunakan.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengatakan rencana proyek tersebut sebenarnya sudah dibicarakan sejak 2000. Setelah melalui beberapa pembahasan dan pembuatan desain barulah di akhir 2008 proses pembangunan dimulai.

"Jadi 17 tahun lamanya untuk bisa implementasikan toll road ini," tuturnya di Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (9/4/2017).
Tol Akses Tanjung PriokTol Akses Tanjung Priok Foto: Danang Sugianto

Pada saat proses pembangunan, proyek ini juga sempat mengalami beberapa kendala. Salah satunya pembangunan tiang pancang yang tidak sesuai spesifikasi. Alhasil 69 tiang pancang yang sudah berdiri terpaksa dibongkar kembali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena inikan menuju Tanjung Priok jadi yang lewat heavy load truck semua, jadi tidak berani ambil risiko. Setelah berdebat hampir 2 tahun antara ahli Indonesia dengan Jepang. Akhirnya ahli Jepang minta dibongkar saja. Satu persatu dibongkar dengan biaya dari kontraktornya," imbuhnya.

17 Tahun Menunggu, Tol Akses Tanjung Priok Akhirnya SelesaiFoto: Danang Sugianto


Proyek pembangunan Jalan Tol Akses Tanjung Priok ini memakan biaya hingga Rp 5 triliun. Dana itu terdiri dari Rp 4,036 triliun untuk konstruksi dan sisanya untuk pembebasan lahan. Dana tersebut merupakan pinjaman dari International Cooperation Agency (JICA).

Basuki juga mengatakan, Tol Akses Tanjung Priok juga telah melalui uji beban hingga 44 ton. Meskipun jalan layang tol ini dirancang akan mampu menahan beban hingga 45 ton.

Kontraktor pelaksana dari proyek Jalan Tol Akses Tanjung Priok ini terdiri dari Kerja Sama Operasi (KSO) Indonesia dan Jepang, diantaranya Obayashi Corporation, Kajima Corporation, PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (mkj/mkj)

Hide Ads