Singgung Soal Trump, JK: Dunia Berubah Sangat Cepat

Singgung Soal Trump, JK: Dunia Berubah Sangat Cepat

Maikel Jefriando - detikFinance
Senin, 10 Apr 2017 21:57 WIB
Foto: Maikel Jefriando/detikFinance
Nusa Dua - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyadari dunia berubah sangat cepat, khususnya pada bidang ekonomi. Bila pada hari ini ekonomi beberapa negara melonjak drastis, maka tidak ada yang menyangka negara tersebut di tahun selanjutnya justru mengalami resesi.

Sebut saja Brasil dan Venezuela. Kedua negara ini sempat meraup untung dari lonjakan harga komoditas, tapi sekarang malah berjuang melawan resesi. Begitu juga dengan Rusia yang terkena dampak harga minyak dan Turki yang juga dipengaruhi ketidakstabilan keamanan dan politik.

Perubahan paling nyata dihadapi sekarang adalah dari Amerika Serikat (AS) pasca dipimpin Donald Trump. Negara yang selama ini mendukung perdagangan bebas, justru berbalik arah menuju proteksionisme.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: IDB Gelontorkan Rp 13 T untuk Danai Proyek Infrastruktur RI

"Perubahan dunia sangat cepat terjadi dewasa ini," tegas JK pada pertemuan ketiga Islamic Development Bank (IDB), di Bali International Convention Centre (BICC), Nusa Dua, Bali, Senin (10/4/2017).

"AS yang selalu serukan kebebasan dan perdagangan bebas, sekarang justru ingin proteksionis. Negara sosialis justru ingin perdagangan lebih bebas. Semua terbalik," ungkapnya.

Menurut JK, yang dilakukan oleh Trump akan mengubah peta perdagangan dunia. Berikut pola investasi. Kondisi yang sudah tertanam pada pondasi di beberapa negara bisa saja tergeser bila tidak ada antisipasi lebih dini.

Tidak hanya AS, JK juga menyebut Inggris setelah dipastikan keluar dari Uni Eropa. JK juga menganggap itu adalah perubahan yang drastis.

"Dengan berubahnya pikiran negara-negara, maka tentu pola perdagangan dan investasi akan berubah," terangnya.

Baca juga: Pemerintah Ajak Forum IDB Investasi Langsung di RI

Perubahan itu, kata JK harus disikapi dengan cermat. Islamic Development Bank (IDB) dengan anggota 57 negara, salah satu wadah untuk menjalin komunikasi dengan baik, menyikapi berbagai perubahan.

"Dunia yang banyak berubah dibutuhkan suatu persatuan yang lebih baik lagi di antara kita semua," papar JK. (mkj/hns)

Hide Ads