Direktur Utama PT Railink, Heru Kuswanto, mengatakan selain bisa dibeli secara langsung di stasiun, pihaknya juga menyediakan pembelian reservasi untuk tiket secara online dari jauh-jauh hari.
"Kita ingin masyarakat begitu datang ke stasiun sudah punya tiketnya. Bisa dipesan secara online sebelum keberangkatan, jadi sudah dapat kepastian," jelas Heru ditemui di Jakarta Railway Centre, Juanda, Jakarta, Selasa (11/4/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang pasti tidak seperti tiket KA jarak jauh yang bisa dipesan 90 hari sebelum, karena kereta bandara kan sifatnya seperti komuter, jadi lebih pendek," ujar Heru.
Anak usaha dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT Angkasa Pura II ini tidak membedakan tarif tiket kereta bandara untuk waktu yang berbeda, sebagaimana harga tiket kereta api jarak jauh atau pesawat terbang.
"Mau peak (masa sibuk) atau tidak, tiketnya harga sama. Kita kan belajar karakter kereta komuter dengan pembedaan tarif itu ternyata tidak efektif. Jadi harga dijaga tetap," ungkap Heru.
Selain bisa dibeli secara online langsung ke situs Railink, penumpang juga bisa membeli tiket dari penyedia aplikasi e-commerce yang nanti akan bekerjasama dengan pihaknya.
Sementara bagi penumpang yang tidak memesan secara online, harus datang langsung ke stasiun. Pihaknya memastikan tidak akan membuka loket pembayaran tunai di stasiun.
"Tidak ada loket, semua non tunai. Bayar pakai kartu pra bayar (uang elektronik perbankan), kartu kredit atau kartu debit. Di stasiun cetak kartu pakai mesin EDC," terang Heru. (idr/wdl)











































