Sekali Angkut, Kereta Bandara Soetta Bisa Bawa 274 Orang

Sekali Angkut, Kereta Bandara Soetta Bisa Bawa 274 Orang

Muhammad Idris - detikFinance
Selasa, 11 Apr 2017 18:46 WIB
Foto: Ari Saputra
Jakarta - Anak usaha PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT Angkasa Pura II, yaitu PT Railink, memastikan Kereta Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) bisa mulai beroperasi pada Juli 2017. Stasiun keberangkatannya direncanakan dari Stasiun Sudirman Baru.

Direktur Utama Railink, Heru Kuswanto, mengungkapkan Kereta Bandara Soetta ini nantinya menggunakan rangkaian kereta listrik seperti halnya KRL Commuter Line. Ada 6 gerbong dalam satu rangkaian dengan jumlah kursi sebanyak 274 kursi.

"Satu rangkaian itu 6 gerbong. Nanti kalau misalnya permintaan cukup banyak kita tambah sampai 10 gerbong," kata Heru, ditemui di Jakarta Railway Centre, Juanda, Jakarta, Selasa (11/4/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya dalam setiap rangkaian kereta, jumlah penumpang yang bisa diangkut sebanyak 274 penumpang. Total ada 10 rangkaian kereta (train) yang dipesan Railink, namun baru baru 4 rangkaian yang akan selesai dan siap dioperasikan pada Juli 2017.

Kereta Bandara Soetta ini dibuat oleh PT INKA, yang bekerjasama dengan produsen lokomotif asal Kanada, Bombardier. Kecepatannya bisa mencapai 100 kilometer (km) per jam.

Heru berujar, jika 10 kereta tersebut digunakan seluruhnya, jumlah perjalanan yang dilayani Kereta Bandara Soetta sebanyak 124 perjalanan pulang pergi. Namun untuk tahap awal, frekuensinya baru 80 perjalanan pulang pergi dalam satu hari.

"Jumlah perjalanan 124 dengan headway (masa tunggu) 15 menit, untuk tahun ini sekitar 80 perjalanan pulang pergi dulu, headway paling tidak sejam sekali. Satu kereta time (buka pintu) 4-5 menit," jelas Heru.

Pihaknya mengkalkulasi setidaknya ada 33 ribu penumpang yang bisa diangkut setiap harinya dengan 10 rangkaian kereta yang ada.

"Kalau kita hitung ada 33 ribu penumpang per hari, itu hitungan angka realistis paling kecil. Jumlah penumpang di bandara per hari ini saja 70 juta per tahun, hitungan itu (33 ribu per hari) saat penumpang (di Soetta) masih 50 juta orang per tahun," terang Heru.

Potensi orang yang diangkut kereta bandara tersebut baru menghitung penumpang pesawat terbang, belum termasuk potensi penumpang yang dihitung dari pengantar atau pekerja di bandara terseibuk di Indonesia itu.

"Itu hitungan angka kecil, penumpang tak perlu dihitung, karena beda dengan di Medan (Kualanamu) orang pergi suka diantar, tapi kalau budaya di Jakarta kalau yang pergi satu orang biasanya berangkat sendiri. Belum orang yang bekerja di bandara, kan banyak tenant-tenant di bandara. Jadi kita optimis ambil penumpang pesawat saja bisa 33 ribu (per hari)," katanya. (idr/wdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads