Seperti yang terjadi di pasar Soak Bato 26 Ilir, Kota Palembang, sejak sebulan lalu beberapa harga bahan pokok sempat mengalami kenaikan harga meskipun tidak secara signifikan. Salah satunya diceritakan Abdul Roni, Pedagang Daging Sapi di Pasar 26 Ilir. Menurutnya, harga sewaktu-waktu dapat naik mendekati bulan suci ramadan.
"Dua minggu lalu harga daging masih 120.000 per kilogram. Tapi karena mendekati Bulan Ramadhan dari pengalaman-pengalaman tahun lalu harga akan terus merangkak naik, sekarang aja udah 130.000/kg," ujar pria yang sudah 34 tahun menjadi pedagang daging sapi kepada detiFinance, Selasa (12/04/2017).
![]() |
Untuk harga tertinggi, menurut Roni dapat mencapai Rp 180.000-200.000 per satu kilogram untuk daging sapi segar. Kenaikan tersebut diprediksi menjelang ramadan dan hari Raya Idul Fitri, karena pada saat itu peminatnya tinggi tetapi stok daging terbatas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Disesuaikan saja, walaupun keuntungan kecil tapi penjualan kan tinggi. Mungkin harus mempersiapkan modal lebih saja," imbuhnya.
Disisi lain, untuk menghindari adanya permainan yang mengakibatkan harga meroket. Inspektorat Kementerian perdagangan Srie Agustina bersama Disperindag dan Bulog melakukan peninjauan langsung ke pasar tradisional yang ada di Palembang.
![]() |
Disela-sela peninjauan, dirinya menyempatkan diri membeli beberapa sampel seperti daging sapi, daging ayam, cabai dan bawang. Menurutnya harga di pasar tradisional akan relatif mahal, namun masih terjangkau oleh masyarakat.
Sehingga untuk menghindari hal tersebut, pihaknya akan menyiapkan berbagai macam variasi seperti daging. Baik daging segar maupun daging frozen, tergantung masyarakat memilih yang mana, begitu juga untuk bahan pokok lain.
Selain itu, pedagang disarankan untuk mengambil bahan pokok dari Bulog agar dapat menjual dengan harga yang relatif lebih rendah. Termasuk menyesuaikan dengan harga di pasaran lain.
"Kita sarankan beli dari Bulog saja, karena jika di Bulog itu harga relatif lebih murah dan dapat dijual dengan harga yang sesuai dengan keuntungan yang tidak merugikan konsumen," ujarnya.
Sehingga untuk menghindari terjadinya lonjakan harga, Srie meminta Deisperindag untuk melakukan pemantauan harga pasar dan distributor. (Raja Adil Siregar). (dna/dna)