Harga Beras Dijamin Tak Naik Jelang Lebaran

Harga Beras Dijamin Tak Naik Jelang Lebaran

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Kamis, 13 Apr 2017 14:15 WIB
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Menteri Pertanian, Amran Sulaiman mengatakan harga beras yang cenderung naik seminggu jelang Lebaran, tak lagi akan terjadi untuk tahun ini. Hal itu dipastikannya karena jumlah pasokan beras secara total di seluruh Indonesia saat ini mencapai 2,1 juta ton sehingga dirasa telah cukup memenuhi untuk 8-10 bulan ke depan.

Dengan stok yang sebanyak itu, diperkirakan tren harga beras naik seminggu jelang Lebaran tak akan lagi terjadi.

"Stok beras kita 2 juta ton lebih di gudang. Hari ini gudang Bulog di seluruh Jabodetabek penuh, kurang lebih ada 400 ribu ton. Bahkan yang di Jawa Tengah dan Jawa Barat, beras disimpan di lorong-lorong karena gudangnya penuh. Jadi yang dikhawatirkan bahwa harga satu minggu sebelum Lebaran bergerak naik, Insya Allah, kami jawab tidak," katanya saat ditemui di Pasar Beras Cipinang, Jakarta, Kamis (13/4/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keyakinan bahwa harga beras tak akan naik jelang Lebaran nanti juga didukung oleh upaya Kementerian Perdagangan dalam memonitor jumlah pasokan yang ada di lapangan. Kini, setiap distributor barang kebutuhan pokok harus terdaftar dan wajib menyampaikan Iaporan volume distribusi barang kebutuhan pokok kepada Kementerian Perdagangan. Apabila stok dirasa mulai berkurang dan harga naik di pasar, pihaknya akan langsung menggelontorkan stok yang ada, sehingga perilaku spekulan pun dirasa tak akan lagi terjadi.

"Saya kira tadi kami sudah bicara ke agen, saya kira mereka (spekulan) enggak akan berani. Karena stok kita banyak, 2 juta lebih. Bahkan untuk pengadaan selama dua bulan ini, sampai persiapan Ramadan, kemungkinan stok kita nanti tertinggi dalam 5 tahun ini untuk persiapan Ramadan, bisa masuk 2,5 juta ton. Dan itu sangat besar," ujar Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita dalam kesempatan yang sama.

"Jadi beras, kalau ada penimbunan dari spekulan, ini kita akan gelontorkan. Di luar itu, seluruh distributor, sub distributor dan agen wajib mendaftar dan dia melaporkan posisi stoknya. Kalau tidak mendaftar dengan baik, nanti kita tidak akan bolehkan dia berjualan lagi. Kita akan coret," pungkasnya. (dna/dna)

Hide Ads