"Aplikasi ini diperuntukkan bagi pencari kerja menengah ke bawah, yang hanya lulusan SD dan SMP," kata Hanif, saat melepas 670 orang peserta program pemagangan nasional di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Kamis (13/4/ 2017).
Aplikasi itu bakal memuat berbagai lowongan pekerjaan. Para pencari kerja tinggal mengunduh dan mencari pekerjaan yang diinginkan. "Mudah-mudahan dapat memudahkan pencari kerja," kata Hanif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rata - rata menganggur karena tidak memiliki keterampilan. Sehingga kita harus mendongkrak jumlah tenaga kerja terampil," kata Hanif.
Salah satu program pemerintah yang kini diusung adalah program pemagangan nasional.
"Skema pemagangan terus dibuka lebar supaya masyarakat dengan pendidikan terbatas miliki prospek di pasar tenaga kerja," kata dia.
Di Karawang, program pemagangan angkatan pertama ini berjumlah 670 orang. Mereka akan bekerja di 22 perusahaan di kawasan industri di Karawang.
"Para peserta bakal magang selama enam bulan, lalu bakal mengikuti uji kompetensi. Jika lulus, para peserta bakal mendapat sertifikat kerja," kata Hanif.
Mereka akan diprioritaskan menjadi karyawan tetap jika performanya kerjanya baik. Selama magang, para peserta magang bakal mendapat jaminan hak tenaga kerja, jaminan kesehatan, dan uang saku sebesar 60 persen dari UMK Karawang, atau senilai Rp 2.160.000.
"Jadi belum tentu diangkat jadi karyawan," ungkap Hanif.
Salah satu peserta magang adalah Rosi Rahmarus Solihat. Alumnus SMA I Telagasari itu bakal magang di PT Onamba Indonesia. Rencananya, di pabrik yang memproduksi wire harness itu, Rosi bakal bekerja di bagian visual checking.
"Alhamdulillah sekarang tidak menganggur lagi," kata Rosi. (dna/dna)











































