"Bagi mereka yang tidak mendaftar dan tidak melaporkan stoknya, maka dianggap melakukan perdagangan ilegal," kata Enggar saat dijumpai di Pasar Beras Cipinang, Jakarta, Kamis (13/4/2017).
Bahkan, bagi daerah yang nanti ternyata membiarkan gejolak harga dan tidak mengambil tindakan, ia mengancam akan membatalkan pembangunan pasar di daerah tersebut dan akan memindahkannya ke kabupaten atau kota yang lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan adanya upaya ini, maka pemerintah meyakini, pemantauan stok di lapangan akan lebih pasti, sehingga memberi kepastian dan kemudahan bagi pemerintah jika ingin melakukan intervensi pasar di lapangan.
"Jadi lebih baik spekulan tidak usah bermain-main, karena pasti rugi. Minyak goreng, hari Senin nanti kami akan dapatkan berapa juta ton yang ada di pemerintah. Jadi begitu ada yang menahan stok, kami akan gelontorin sampai dengan dia rugi dan langsung kami sidak. Karena nanti ada early warning-nya. Begitu ada indikasi terjadi kenaikan, kami akan masuk," tandasnya. (dna/dna)