Apa Jadinya Jika RI Setop Ekspor Sawit ke Eropa? Ini Kata Mendag

Apa Jadinya Jika RI Setop Ekspor Sawit ke Eropa? Ini Kata Mendag

Muhammad Idris - detikFinance
Senin, 17 Apr 2017 18:05 WIB
Foto: Muhammad Idris
Jakarta - Parlemen Uni Eropa beberapa waktu lalu mengeluarkan resolusi soal sawit Indonesia yang dianggap merusak hutan. Selain itu, komoditas ekspor andalan itu juga dikaitkan dengan korupsi, pekerja anak, dan penghilangan hak masyarakat adat.

Menteri Perdagangan (Mendag), Enggartiasto Lukita, mengatakan Indonesia bersama dengan Malaysia, menguasai 85% pangsa pasar sawit dunia. Negara yang menolak sawit, menurutnya, malah merugi lantaran sawit memang selama ini lebih murah dibanding minyak nabati lain.

"Indonesia dan Malaysia itu 85% pasar market dunia, dan (menguasai) 95% pasar Asia. Bayangkan itu, kalau kita tidak kirim stok ekspornya, meninggal itu," ucap Enggar di kantornya, Jakarta, Senin (17/4/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Ekspor Sawit RI ke Eropa Diganjal, Mendag: Kami Tidak Takut
Dia menuturkan, tak bisa dipungkiri, resolusi tersebut juga bakal merusak hubungan tatanan perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa yang selama ini sudah terjalin dengan baik.

"Kalau hal ini dilaksanakan itu mengganggu perjanjian perdagangan Uni Eropa dengan kita. Sebab semangat yang ada di kita bicara small medium enterprise (UKM), semangat free trade," ungkapnya.

Dia melanjutkan, jika resolusi ini benar-benar diterapkan, tentunya Uni Eropa sendiri yang memulai perdagangan tak sehat dengan Indonesia.

"Kalau ini terjadi, apa yang kita sepakati dalam berbagai pembicaraan mengenai perang dagang, Anda memulai ini. Urusan dalam negeri masing-masing tolong diselesaikan," jelas Enggar.

Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga telah menggandeng Malaysia untuk menyelesaikan masalah tudingan-tudingan miring atas sawit tersebut.

"Kan kita sama-sama (dengan Malaysia). Market share kita dan Malaysia di dunia itu 85%, daripada kita sendiri-sendiri. Kita berdualah sama-sama dengan Malaysia menghadapi tuntutan ini," pungkas Enggar. (idr/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads