Ratusan Sopir Go-Jek Bakal Bantu Amankan Harga Pangan

Ratusan Sopir Go-Jek Bakal Bantu Amankan Harga Pangan

Luthfiana Awaluddin - detikFinance
Selasa, 18 Apr 2017 16:03 WIB
Foto: Luthfiana Awaluddin
Karawang - Salah satu cara untuk memutus rantai distribusi pangan, konsumen bisa memesan bahan pangan melalui layanan transportasi berbasis online. Dengan demikian harga pangan bisa didapatkan lebih murah.

Demikianlah disampaikan oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman pada acara Apel Siaga Toko Tani Indonesia, di halaman penggilingan padi gapoktan Sri Asih, Dusun Pasar, Desa Kampung Sawah, Kecamatan Jayakerta, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Selasa (18/4/2017).

"Go-Jek siap bawa barang dari Bulog ke konsumen. Sehingga harga tidak terlalu mahal," ujarnya.
Ratusan Sopir Go-Jek Bakal Bantu Amankan Harga PanganFoto: Luthfiana Awaluddin
Dalam kegiatan itu, sebanyak 150 pengemudi Go-Jek berkumpul di Karawang. Mereka berkomitmen siap mengantar bahan pangan dari Bulog ke konsumen.

Hal senada diungkapkan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. Ia mengatakan, perusahaan transportasi berbasis online bisa menekan harga pangan. "Go-Jek bisa langsung mengantar barang dari Bulog ke konsumen," kata Enggar di tempat yang sama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dia, cara itu tidak akan mematikan toko atau distributor bahan pangan. "Tidak ada soal, sebab Bulog berfungsi sebagai stabilitator, distributor (bahan pangan-red) juga bisa operasi (menjual langsung-red)," ungkap Enggar.
Ratusan Sopir Go-Jek Bakal Bantu Amankan Harga PanganFoto: Luthfiana Awaluddin
Seorang pengendara Go-Jek, Endang Irawan menuturkan, kerja sama itu bukanlah hal aneh bagi para sopir ojek online. Pria 39 tahun ini menyebutkan, masyarakat sudah mulai lumrah membeli bahan pangan melalui layanan Go-Mart, Go-Send atau Go-Kilat.

"Saya sering terima order pembelian sembako, beras bahkan singkong mentah," kata Endang.

Pria yang sudah 2,5 tahun menjadi driver Go-jek ini mengaku siap memenuhi keinginan konsumen. "Pada dasarnya kami siap mengantar keinginan konsumen, sejauh itu bukan benda terlarang," kata pria yang juga pengasuh pesantren di Bogor ini. (mkj/mkj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads