Ada Kapal Raksasa, Pengusaha: Biaya Turun Karena Tak Lewat Singapura

Ada Kapal Raksasa, Pengusaha: Biaya Turun Karena Tak Lewat Singapura

Muhammad Idris - detikFinance
Minggu, 23 Apr 2017 17:58 WIB
Foto: Tim Infografis, Luthfy Syahban
Jakarta - Perusahaan pelayaran asal Prancis, Compagnie Maritime d'Affretement - Compagnie Generali Maritime (CMA-CGM) telah resmi membuka layanan jasa angkut peti kemas dari Tanjung Priok ke West Coast (LA & Oakland) Amerika Serikat. Ada sekitar 17 kapal berkapasitas besar akan melayani rute tersebut sepekan sekali.

Namun apakah ini bisa menurunkan biaya logistik, dibandingkan harus transit di negara tetangga seperti Singapura?

Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), Zaldy Ilham Masita, mengatakan memang ada penurunan yang bisa dinikmati pengusaha dari ekspor langsung (direct call) dengan kapal raksasa, dibandingkan dengan harus lewat Pelabuhan Singapura.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang berkurang adalah ongkos fright (angkut) dibandingkan dengan transit ke Singapura," jelas Ilham kepada detikFinance, Minggu (23/4/2017).
Kapal Raksasa di Tanjung PriokKapal Raksasa di Tanjung Priok Foto: Danang Sugianto
Akan tetapi, Ilham mengingatkan hal ini harus didukung dengan pembenahan di pelabuhan maupun pergudangan. Bila tidak maka penghematan biaya yang diharapkan, tidak akan terjadi.

"Biaya logistik bisa turun bisa tidak tergantung banyak faktor seperti biaya transportasi, pelabuhan, inventory (gudang), dan lainnya," terang Ilham.

Baca juga: Ini Rute Pelayaran Kapal Raksasa yang Bersandar di Tanjung Priok

"Kalau program direct call ini bisa berjalan terus dengan konsisten, dan ditambah Pelindo II mengurangi biaya pelabuhan, maka kemungkinan besar biaya logistik bisa turun," tandasnya. (idr/mkj)

Hide Ads