Pengusaha Logistik: Kapal Raksasa Harus Terisi Minimal 50%

Pengusaha Logistik: Kapal Raksasa Harus Terisi Minimal 50%

Muhammad Idris - detikFinance
Minggu, 23 Apr 2017 18:50 WIB
Foto: Dok. Pelindo II
Jakarta - Kapal raksasa yang mulai bersandar di Indonesia melalui pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta memberikan dampak positif untuk kalangan dunia usaha. Ongkos angkut barang menjadi lebih murah dibandingkan sebelumnya yang harus melewati Singapura.

Akan tetapi kehadiran kapal raksasa ini juga bisa memberikan risiko. Terutama kapal ternyata tidak terisi penuh.

Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), Zaldy Ilham Masita, menyatakan ongkos yang ditanggung pengusaha bisa lebih mahal dengan menggunakan kapal raksasa, jika kapasitas kargo yang diangkut dari Indonesia hanya terisi sekitar 25% saja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bedanya bisa lebih murah 10-15% dengan langsung (direct call). Tapi bisa menjadi lebih mahal kalau kapal besar ini cuma terisi 25% dari kapasitas sekarang," terang Ilham kepada detikFinance, Minggu (23/4/2017).

Baca juga: Mengenal CMA-CGM, Perusahaan Kapal Raksasa yang Bersandar di Priok


Seperti diketahui, pada minggu pertama kapal raksasa CMA-CGM total kontainer yang dibongkar muat 2.300 TEUs, kemudian pekan kedua sebanyak 2.009 TEUs, dan minggu ketiga 2.811 TEUs. Sementara untuk kapasitas muatan kapal raksasa tersebut yakni di atas 8.000 TEUs.

"Makanya JICT (Jakarta International Container Terminal) perlu melakukan banyak effort agar kepastian kontainer dari Indonesia bisa bertambah sampai minimal 50%," tandas Ilham. (idr/mkj)

Hide Ads