PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) selaku kontraktor tinggal mengerjakan proses finishing seperti pengaspalan, penerangan dan pembatas sisi jalan. Ditargetkan bisa rampung seutuhnya pada Juli 2017, serta bisa diresmikan dan beroperasi pada 17 Agustus 2017.
Namun Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengingatkan, bahwa sebelumnya jalan layang Simpang Susun Semanggi digunakan harus diperiksa kelayakannya oleh Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah diperiksa secara menyeluruh dan dinyatakan layak serta aman untuk digunakan, maka KKJTJ akan memberikan sertifikat atas jalan layang tersebut. Barulah sang kontraktor bisa meresmikannya.
"Ini sekarang kami ajak juga untuk melihat. Tapi nanti juga akan dilihat dari segi desainnya, kemudian kualitas betonnya, semua dicek. Ada beberapa kriteria yang akan dicek, dari sejak desain sampai dengan konstruksi," kata Basuki.
Sekadar informasi, proyek senilai Rp 345,067 miliar ini terdiri dari ramp 1 sepanjang 796 meter dan ramp 2 sepanjang 826 meter. Jalan layang Simpang Susun Semanggi juga memiliki bentang terpanjang 80 meter yang melintas di atas jalan tol Dalam Kota dan menjadi jalan layang melengkung terpanjang pertama di Indonesia. (dna/dna)