Soal Redupnya Bisnis Sevel, Menperin: Itu Biasa di Dunia Usaha

Soal Redupnya Bisnis Sevel, Menperin: Itu Biasa di Dunia Usaha

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Rabu, 26 Apr 2017 17:00 WIB
Foto: Ari Saputra
Jakarta - Bisnis waralaba 7-Eleven alias sevel di bawah kendali PT Modern Sevel Indonesia (MSI) anjlok. Akibatnya, waralaba yang ramai didatangi anak muda ini diambil alih oleh PT Charoen Pokphand Restu Indonesia (CPRI) yang merupakan entitas dari PT Charoen Pokphand Indonesia (CPI) Tbk dengan mahar Rp 1 triliun.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengomentari fenomena ini, ia menyebutkan bahwa hal ini lazim terjadi di dunia usaha. Airlangga juga menambahkan bahwa bisnis berbasis konsumsi di Indonesia masih menjadi lahan yang menguntungkan.

"Saya enggak ikuti kondisi keuangannya, tapi kalau bagi unit usaha itu biasa. Industri berbasis konsumsi itu menarik di Indonesia," ujar Airlangga usai pembukaan Musrenbangnas 2017 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (26/4/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Airlangga menilai industri berbasis konsumsi di Indonesia masih terus tumbuh positif setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan konsumsi menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

"Karena konsumsi itu pertumbuhannya defensible. Jadi kira-kira kalau kita lihat industri yang berkembang itu basisnya konsumsi," ujar Airlangga.

Menurut Airlangga, jatuhnya bisnis waralaba 7-Eleven tidak terlepas dari kesalahan manajemen perseroan. Ia berharap, di bawah kendali PT Charoen Pokphand Restu Indonesia (CPRI) bisnis 7-Eleven bisa bangkit kembali.

"Iya itu strategi bisnis saja. Charoen Pokphand kan juga mempunyai jaringan yang kuat," tutup Airlangga. (dna/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads