Saat ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah berupaya untuk membangun infrastruktur di wilayah terdepan itu, salah satunya dengan pembangunan infrastruktur jalan. Melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), pengerjaan infrastruktur jalan akses dan jalan pararel di wilayah perbatasan terus digenjot.
detikFinance pun mendapat kesempatan untuk melihat lebih dekat pengembangan infrastruktur jalan tersebut di wilayah perbatasan Kalimantan Barat (Kalbar), pada Rabu (26/4/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perjalanan dimulai dari Bandara Internasional Supadio, Pontianak, sekitar pukul 08.30 WIB. Di tengah cuaca langit yang mendung diselimuti awan hitam, rombongan dengan kendaraan mobil 4x4 berangkat untuk menuju ke salah satu beranda Indonesia, yakni Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong.
Rute pertama ialah dari Pontianak menuju Simpang Ampar, Kecamatan Tayan, sepanjang kurang lebih 105 km. Perjalanan itu memakan waktu hingga sekitar dua jam lamanya. Pada rute pertama itu, hampir seluruh jalanan telah mulus ber-aspal.
Jarak sepanjang kurang lebih 105 km itu dilalui dengan lancar. Hutan dan perbukitan indah jadi pemandangan utama selama perjalanan. Sesekali tampak rumah-rumah penduduk dilewati, bahkan hewan-hewan liar seperti babi hutan yang ada di pinggir jalan juga ditemui. Rombongan berhenti di pemberhentian pertama, yakni di Simpang Ampar sekitar pukul 10.20 WIB.
"Untuk jalan yang dilalui (Pontianak-Simpang Ampar) itu memang sudah bagus dan lancar, karena jalan itu dilakukan pemeliharaan berkala," Kepala Bidang Preservasi dan Peralatan BBPJN XI, Refly Tangkere, di sela-sela perjalanan, Rabu (26/4/2017).
Menikmati jalan yang mulus dan lebar harus berakhir ketika tiba di Simpang Ampar. Simpang Ampar merupakan tempat pisahnya rute dari Jalan Trans Kalimantan Poros Selatan.
Kalau belok kanan dari arah Pontianak, maka akan terus mengikuti jalan tersebut hingga ke Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur. Sedangkan kalau belok kiri, juga dari arah Pontianak, akan menuju daerah pedalaman Kalimantan Barat serta Entikong.
Sekitar 41,6 km di depannya, yakni ruas Jalan Tayan hingga Sosok masih ada yang diperbaiki. Jalanan yang dipenuhi kerikil hingga tanah tak jarang dilalui. Sejumlah pekerja dan alat berat pun masih memperbaiki jalan tersebut di beberapa titik.
Tapi walau belum begitu mulus, jalan itu sudah lebih baik dari sebelumnya. Pasalnya sebelum diperbaiki, jalanan sepanjang 42 km itu merupakan jalan yang benar-benar hancur, sulit dilalui kendaraan.
"Dulu ini kalau musim hujan jadi kubangan, kalau musim panas debu ke mana-mana," ujar Refly.
Di sana, selain melakukan perbaikan jalan, pemerintah juga tengah melakukan pelebaran jalan. Dari yang tadinya hanya 2 lajur, akan dibuat menjadi 4 lajur. Saat ini, pelebaran masih terus dilakukan.
Waktu tempuh dari Simpang Ampar ke Sosok yang berjarak sekitar 60 kilometer, dapat dicapai sekitar satu jam lebih. Perjalanan dilanjutkan ke Simpang Tanjung. Jaraknya tak jauh, sekitar 15 menit berkendara sudah tiba di persimpangan antara menuju Kota Sanggau dan Entikong.
Dari Simpang Tanjung menuju Entikong, ada sebagian ruas jalan yang tengah dalam tahap pengaspalan dan peningkatan kualitas, atau pelebaran. Secara umum, jalan terbilang mulus dan lumayan lebar. Hanya sedikit yang bergelombang dan butuh perawatan. Marka jalan juga terlihat baru dicat ulang.
"Walau belum selesai semua, tapi sekarang dengan jalan akses ini waktu tempuh dari Pontianak sampai ke Entikong bisa hanya 3-4 jam. Kalau dulu, bisa sampai 10 jam lebih karena ada jalanan yang rusak," tukas Refly. (ang/ang)