Ini Rahasia Simpang Susun Semanggi Rampung Lebih Cepat

Ini Rahasia Simpang Susun Semanggi Rampung Lebih Cepat

Danang Sugianto - detikFinance
Kamis, 27 Apr 2017 18:45 WIB
Foto: Danang Sugianto/detikFinance
Jakarta - Proyek jalan layang Simpang Susun Semanggi sudah hampir rampung. Pada 26 April 2017 lalu telah dipasangkan box girder terakhir. Sehingga jembatan layang itu sudah membentuk lingkaran penuh.


PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) selaku kontraktor proyek tersebut tinggal menyelesaikan pengerjaan finishing seperti pengaspalan, pemasangan fasilitas penerangan hingga parapat atau pembatas jalan. Di targetkan pada Juli mendatang konstruksi bisa rampung 100% sehingga pada 17 Agustus 2017 bisa diresmikan dan beroperasi penuh.

Target tersebut jauh lebih cepat dari target yang telah ditetapkan. Sebelumnya proyek tersebut ditargetkan bisa diresmikan pada Oktober 2017.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Menurut Direktur PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) Sidiq Purnomo ada dua hal yang menyebabkan proyek yang menjadi kebanggaan Pemprov DKI Jakarta itu rampung lebih cepat, yakni dari aspek produksi dan aspek instalasi.

"Jadi kalau instalasi (pemasangan konstruksi) itu dipercepat oleh WIKA, nah dari aspek produksi kita. Karena kita yang memproduksi beton box girder," tuturnya di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (27/4/2017).


Sidiq menjelaskan, aspek utama yang membuat sisi produksi lebih cepat lantaran WTON bisa memproduksi box girder dengan akurasi yang tinggi. Sebab untuk memproduksi beton ada selisih ukuran yang disebut toleransi. Nah toleransi dari box girder yang diproduksi bisa diperkecil.

"Kan produk itu tidak mungkin 100% sama persis, misalnya panjang 100 meter kan ada selisih toleransinya. Kita bisa penuhi toleransi yang kecil. Karena untuk bentuk melengkung itu kita tidak bisa sembarangan produksi, dengan presisi yang kita jaga," imbuhnya.

Toleransi ukuran box girder yang bisa dijaga itu, menurut Sidiq lantaran WTON sudah sangat berpengalaman dengan teknologi pembuatan box girder melengkung. Pembuatan beton melengkung di Indonesia memang merupakan suatu hal yang baru.


Selain itu WTON juga meningkatkan kapasitas produksi box girder-nya 3 kali lipat dengan menambah cetakan beton menjadi 3 set. "Per hari seharusnya 1 box, tapi kita tambah cetakan 3 box. Proyek itu dengan panjang 1,6 km dibutuhkan box 300-an. Nah dengan itu kita bisa percepat kurang lebih 1 bulan lebih maju karena akan penambahan fasilitas," tukasnya.

Sekadar informasi, proyek ini nilainya mencapai Rp 345,067 miliar. Jalan layang itu terdiri dari ramp 1 sepanjang 796 meter dan ramp 2 sepanjang 826 meter. Jalan layang Simpang Susun Semanggi juga memiliki bentang terpanjang 80 meter yang melintas di atas jalan tol Dalam Kota dan menjadi jalan layang melengkung terpanjang pertama di Indonesia. (dna/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads