Molor dari Jadwal, Menteri PUPR Tegur Kontraktor Underpass Jatingaleh

Molor dari Jadwal, Menteri PUPR Tegur Kontraktor Underpass Jatingaleh

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Minggu, 30 Apr 2017 10:46 WIB
Foto: Eduardo Simorangkir/detikFinance
Semarang - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono meninjau pekerjaan proyek Underpass Jatingaleh yang ada di persimpangan Jalan Kesatrian-Jalan Teuku Umar, Semarang.

Sebelum bertolak ke Gorontalo melanjutkan kunjungan kerjanya, Basuki menyempatkan diri turun langsung melihat progres pekerjaan Underpass yang kerap menimbulkan kemacetan di lokasi pembangunannya.

Sesampainya di lokasi, Basuki langsung menemui kepala proyek yang berada di lokasi dan menegur lantaran progres pekerjaannya yang lambat. Basuki mengatakan dirinya mengetahui hal ini setelah mendapatkan pesan SMS dari warga Semarang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tahu kenapa saya datang ke sini? Karena dapat SMS dari masyarakat Semarang. Masyarakat sudah jenuh. Coba apa yang jadi penghambatnya sebenarnya, bilang. Jangan takut-takut," ujar Basuki di lokasi, Semarang, Minggu (30/4/2017).

Proyek yang telah dimulai pekerjaannya pada tahun 2015 ini sendiri sempat terkendala pembebasan lahan dan masalah utilitas.

Namun setelah kembali dilanjutkan pada akhir 2016 lalu, progresnya terbilang lambat dan meleset dari target. Proyek yang harusnya selesai sebelum Lebaran tahun ini sekarang pencapaiannya masih 56%, lebih lambat dari rencana progres 68%.

"Saya kira kita bisa lihat cara kerjanya, material kerjanya jadi kendala yang menghambat. Sekarang progresnya masih 56%, behind schedule. Tadi disampaikan, ini bikin segmental building U turn untuk underpas- nya, schedule-nya bulan Juli ini harus selesai. Tapi kalau progresnya begini, pasti enggak selesai. Jadi kita ingin mereka punya schedule baru, schedule percepatan," tutur Basuki.

"Kami ingin minta ini bisa dipercepat, karena ini sangat mendesak saat mudik nanti. Bayangkan kalau begini, pasti nanti akan jadi simpul macet. Kalau dengan cara yang sekarang, pasti tidak selesai. Jadi ini kita akan surface meeting untuk dapat jadwal baru, terutama metode kerja. Saya akan minta tujuh hari seminggu, dengan dua tiga shift kerjanya, sama seperti empat flyover kemarin," tukasnya.

Sebagai informasi, kemacetan panjang sering terjadi hingga overpass pertama Underpass Jatingaleh. Kemacetan ini disebabkan adanya penyempitan jalan lantaran adanya pengerjaan overpass.

Adapun proyek dari Kementerian PUPR dengan nilai Rp 68 miliar tersebut dikerjakan oleh kontraktor asal Magelang, PT Armada Hada Graha. Underpass dengan total panjang 1,3 km ini ditarget rampung pada Juli 2017 mendatang.

Diharapkan pada saat H-10 Lebaran nanti, struktur jembatan Jatingaleh ini dapat selesai dengan bangunan pelengkap yang belum selesai dan menggunakan marka sementara. (dna/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads