Pelabuhan perikanan Muara Baru memiliki langkah-langkah detail yang terbagi dalam beberapa tahap dan telah dibantu pemerintah Jepang untuk pengawasan pembangunannya.
"Design masterplan Jepang yang kita pakai (membangun Muara Baru). Poin-poin penting telah ditampung dalam rencana induk terpadu pengembangan Kalibaru dan Muara Angke," kata Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Ridwan Djamaluddin dalam keterangan resminya seperti dikutip detikFinance di Jakarta, Senin (1/5/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasalnya, yang membedakan Tsukiji dengan Muara Baru adalah Tsukiji tidak terintegrasi dengan pelabuhan perikanan.
Sementara Muara Baru memiliki pelabuhan perikanan Nizam Zachman yang diproyeksikan terintegrasi menjadi pelabuhan perikanan, fish processing dan pasar ikan (pelelangan) dalam konteks lebih modern.
"Perlu jalan, perlu terminal labuh, perlu sarana air bersih (reverse osmosis), perlu instansi pengelolaan air limbah (Ipal), perlu pembangunan tempat pelelangan ikan (TPI)" sambung Ridwan.
Untuk itu, Ridwan meminta kementerian dan lembaga terkait untuk bersinergi dalam pengembangan kawasan ini. Rencana perluasan jalan sendiri sudah ada, serta sudah sesuai dengan tata ruang kawasan.
Penataan kolam labuh, tanggul dan infrastruktur pendukung lainnya. Melalui pembangunan yang sinergis baik melalui infrastruktur pendukung yang sesuai serta tata kelola yang baik pemerintah puni siap menghadirkan Tsukiji Fish Market yang lebih modern di Indonesia.
"Bagaimanapun Tsukiji dibangun tahun 1935, sudah tidak kekinian. Muara Baru memiliki semua potensi untuk dikembangkan. Bersih dan lancar serta pengelolaan dalam pasar yang regulated menjadi kunci," pungkasnya.
Seperti diketahui Tsukiji Fish Market yang berada di Tokyo, Jepang merupakan pasar ikan yang dikelola oleh Tokyo Metropolitan Bureau dan telah menjadi rujukan pengelolaan pasar ikan di seluruh dunia.
Secara ekonomis Tsukiji tidak hanya menjadi pusat pelelangan ikan, pasar ini mengelola 400 jenis makanan laut dari rumput laut, ikan tuna bahkan paus. Lebih dari 700.000 ton makanan laut dikelola setiap tahunnya.
Pasar ikan ini telah menyerap tenaga kerja sebanyak 60.000 orang termasuk pedagang ikan, akuntan, juru lelang, pegawai hingga distributor. Tsukiji telah menjadi ikon pasar ikan terintegrasi. Tsukiji juga terkenal dengan pelelangan ikannya, khususnya ikan tuna yang terbesar di dunia. (dna/dna)