Namun karena adanya tambahan dari jalan provinsi tersebut tingkat kemantapan Jalan Trans Sulawesi di Gorontalo turun menjadi 86% dari sebelumnya 98%.
Tingkat kemantapan merupakan tolak ukur kelayakan suatu jalan. Itu artinya masih ada 14% dari 748,6 km jalan Trans Sulawesi di Gorontao yang masih berstatus rusak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tingkat kemantapan yang masih belum 100% itu lantaran adanya 3 ruas yang kondisinya masih rusak, yakni Bilato-Tangkobu sepanjang 16,7 km, Baluhu Barat-Bilato 28,9 km dan Gorontalo-Baluhu Barat 27,9 km.
Untuk ruas tol Bilato-Tangkobu kini tengah dalam perhatian khusus untuk dibenahi. Dari total panjang 16,7 km, setelah perbaikan kondisinya yang baik 13,3 km tahun ini sudah berstatus baik, 3,2 km berstatus sedang dan sisanya masih rusak.
Sedangan untuk ruas Gorontalo-Baluhu Barat dari total panjang 27,9 km yang akan dibenahi tahun ini sepanjang 5 km dengan pagu anggaran Rp 35 miliar. Sementara Baluhu Barat-Bilato tahun ini baru akan dikerjakan 9,4 km dari total panjang 28,9 km dengan pagu anggaran Rp 51 miliar.
"Ini akan dikerjakan step by step sampai 2019," tambah Rahmat.
Hingga 2019 ditargetkan tingkat kemantapan Jalan Trans Sulawesi di Gorontalo mencapai 100%. Artinya, tahun 2019 nanti jalan Trans Sulawesi mulus 100%. Sementara untuk tahun ini ditargetkan meningkat menjadi 93% dan 2018 menjadi 97%. (dna/dna)