Luhut: Direktur IMF Puji Jokowi Karena Ekonomi RI Bagus

Luhut: Direktur IMF Puji Jokowi Karena Ekonomi RI Bagus

Fadhly Fauzi Rachman - detikFinance
Kamis, 04 Mei 2017 12:08 WIB
Foto: Ardan Adhi Chandra/detikFinance
Jakarta - Pertumbuhan ekonomi dalam negeri pada 2016 tercatat sebagai tertinggi ketiga di jajaran negara G20, atau di bawah India dan China. Realisasi pertumbuhan ekonomi 2016 sebesar 5,02% atau meningkat dibandingkan 2015 yang sebesar 4,88%.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, mengatakan tingginya pertumbuhan ekonomi itu membuat sejumlah negara global memberikan apresiasi terhadap Indonesia. Hal itu dialaminya ketika berkunjung pada persiapan rapat tahunan IMF-Wold Bank di Amerika Serikat (AS).

"Kami laporkan bahwa kami baru pulang dari spring annual meeting di Washington. Dari paparan yang disampaikan petinggi dunia, baik menteri ekonomi, menteri keuangan, dan gubernur sentral bank semua memberikan apresiasi terhadap pencapaian Indonesia," kata Luhut dalam Rakornas Maritim di TMII, Jakarta, Kamis (4/5/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Luhut juga mengatakan, Direktur Pelaksana IMF, Christine Lagarde, juga memberikan pujian terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah berhasil membawa ekonomi Indonesia tumbuh dengan cukup pesat.

"Indonesia dianggap negara yang tumbuh dengan baik. Dan Christine Lagarde memuji leadership Presiden Jokowi. Saya senang melihat, pertama kali sebagai seorang tentara hadir dalam satu sidang bergengsi, melihat petinggi dunia ekonomi memberikan apresiasi yang dicapai pemerintah Indonesia," terangnya.

Sementara itu, Luhut mengatakan, di sektor kemaritiman Indonesia memiliki potensi ekonomi yang cukup tinggi dan bisa menyumbang pemasukan negara. Menurutnya, potensi ekonomi maritim mencapai US$ 1,3 triliun atau setara dengan Rp 20 ribu triliun.

"Itu dari data BPS, mungkin dalam bidang ESDM lebih besar dari itu. Dari data ini, hampir 9% laut kita yang kita lakukan seismic study. penting kita lakukan sehingga dapat data lebih lengkap lagi. Sehingga Indonesia negara berdaulat, kita tak ingin pemerintah dipermainkan lagi. Kemaritiman harus jadi prioritas dalam rencana kerja pemerintah. Karena 70% Indonesia adalah laut," sambungnya.

Lebih lanjut, dirinya pun menargetkan untuk bisa memanfaatkan hingga 10% dari potensi maritim Indonesia agar bisa efektif mencapai pertumbuhan dalam negeri yang tinggi untuk ke depannya.

"Saya kira kan kalau kita hitung sekarang Rp 20 ribu triliun lah ya, kalau kita bisa ambil 10% saja, efektif maka pertubuhan ekonomi 8%, 9%, hingga 10% enggak ada masalah untuk 5 sampai 10 tahun ke depan," tutupnya. (wdl/wdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads